Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operator, Jangan Buru-buru 4G LTE

Kompas.com - 23/12/2014, 11:10 WIB
Wicak Hidayat

Penulis

Juharmo mengakui bahwa menggabungkan frekuensi rendah (sepeti 900 MHz) dengan frekuensi tinggi (1800 MHz) adalah ideal. Ia menegaskan hal ini bukan pilihan antara 900 MHz atau 1800 MHz, tapi keduanya harus saling mendukung.

"Low frequency band untuk coverage, sedangkan high frequency band untuk capacity," ujarnya.

Di sisi lain, ketersediaan perangkat untuk 900 MHz pun dikatakan sudah cukup banyak. Sekitar 60-70 persen perangkat LTE di Indonesia sudah mendukung frekuensi tersebut.

Soal perangkat ini juga sedikit banyak telah diakui Head of Network Planning XL Axiata, Rahmadi Mulyohartono, saat peresmian 4G LTE XL.

"Kalau untuk mencapai kecepatan 250 Mbps, handset-nya juga harus memakai yang mendukung 4G LTE kategori atau Cat-6," ujar Rahmadi waktu itu.

Jangan 'Menara Gading'

Tentunya, hal utama yang perlu jadi pertimbangan adalah kepuasan pelanggan. Sejauh ini 4G LTE baru digelar di tempat terbatas, dengan pelanggan yang bisa menikmatinya pun terbatas pula.

Seperti disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, akan tidak elok jika 4G LTE digelar terburu-buru dengan ekosistem yang belum siap benar.

Secara teoritis, 4G LTE bisa lebih cepat dengan agregasi ke 1800 MHz. Tetapi jangan sampai hal itu digelar saat perangkatnya belum siap, sehingga pada akhirnya yang menikmati hanya kalangan tertentu saja.

Jauh lebih baik jika operator telekomunikasi saat ini mempertimbangkan pemerataan akses, daripada memburu "proyek menara gading".

Satu hal yang perlu selalu ditanyakan adalah: Apakah layanan yang ada saat ini (artinya termasuk 2G dan 3G) sudah memuaskan seluruh pelanggan dan memberi manfaat maksimal pada masyarakat Indonesia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com