Ada motif apa di balik serangan tersebut? Awalnya, banyak orang yang menduga bahwa serangan tersebut masih berhubungan dengan film The Interview.
Sekadar informasi, Microsoft secara resmi memasarkan film kontroversial tersebut melalui layanan XBox Movie. Sementara, anak perusahaan Sony, Sony Pictures Entertainment, merupakan studio pembuat film tersebut.
Akan tetapi, melalui wawancara dengan sebuah situs web WinBeta, seperti KompasTekno kutip dari BGR, Sabtu (27/12/2014), pihak Lizard Squad menyangkal dugaan tersebut.
Alasan pertama di balik serangan tersebut ternyata sangat sederhana, Lizard Squad hanya ingin bersenang-senang.
Kemudian, kelompok peretas ini juga ingin memperlihatkan, betapa lemahnya sistem keamanan yang dimiliki oleh Sony dan Microsoft.
Mereka juga ingin agar para pengguna PSN dan XBox Live marah kepada kedua perusahaan tersebut. Tujuannya, mungkin, agar Sony dan Microsoft semakin memperkuat keamanan layanan mereka.
Lizard Squad juga mengungkapkan bahwa mereka sebenarnya dapat membuat jaringan online NASDAQ tumbang. Namun, itu bukan tujuan mereka sesungguhnya dari kelompok tersebut.
Siapa yang paling lemah?
Dalam wawancaranya dengan WinBeta, Lizard Squad juga membeberkan siapa dari kedua perusahaan tersebut yang paling lemah perihal masalah sistem keamanan.
Lizard Squad mengungkapkan bahwa sistem keamanan milik Microsoft ternyata lebih lemah ketimbang milik Sony.
Menurut kelompok ini, belum lama ini, Sony baru saja memperbaiki sistem keamanan sehingga dibutuhkan waktu lebih lama untuk membobolnya.
Lebih lanjut, Lizard Squad menebar ancaman bahwa mereka belum akan berhenti melancarkan aksinya, setidaknya hingga Sony dan Microsoft berhasil memperbaiki sistem keamanannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.