Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/12/2014, 17:08 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Sumber Airbus
KOMPAS.com - Airbus, produsen pesawat Perancis yang memproduksi pesawat jenis A320 yang digunakan oleh maskapai Indonesia AirAsia, mengeluarkan pernyataan resmi terkait hilangnya QZ8501.

Airbus mengonfirmasi bahwa A320-200 yang dioperasikan oleh Indonesia AirAsia telah hilang kontak dengan ATC pada Minggu (28/12/2014) pagi ini, dalam sebuah pernyataan yang dikutip KompasTekno dari situs resmi Airbus.

Selain itu, Airbus juga merilis riwayat  pesawat dengan registrasi PK-AXC tersebut. Menurut Airbus, pesawat itu telah mengantongi 23.000 jam terbang dan telah dipakai sebanyak 13.600 penerbangan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Airbus juga mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut memiliki MSN (Manufacturer Serial Number) 3648 yang dikirimkan ke pihak AirAsia Indonesia pada Oktober 2008.

Pesawat tersebut pertama kali melakukan uji terbang pada 25 September 2008, dan telah beroperasi di maskapai Indonesia AirAsia selama 6,3 tahun.

Airbus A320-200 banyak dioperasikan oleh maskapai berbiaya rendah (LCC/Low Cost Carrier) di seluruh dunia karena performanya dianggap sesuai dengan model bisnis LCC.

Pesawat ini ditenagai dengan dua buah mesin CFM 56-5B dengan konfigurasi 180 tempat duduk yang semuanya adalah kelas ekonomi.

A320 pertama kali diperkenalkan oleh Airbus pada Maret 1988 lalu, dan hingga November 2014, Airbus mengklaim sudah ada 6.000 pesawat A320 yang dioperasikan oleh lebih dari 300 maskapai di seluruh dunia.

Masih menurut Airbus, sesuai dengan konvensi internasional ICAO (International Civil Aviation Organization) Annex 13, Airbus akan memberikan bantuan penuh dalam investigasi hilangnya QZ8501. Dalam hal ini, Airbus akan bekerjasama dengan BEA (Bureau d'Enquêtes et d'Analyses), atau KNKT-nya Perancis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Airbus
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com