Kesimpulan tersebut ditarik dari pengalaman Kompas yang menjajal ponsel ini selama seminggu. ZTE meminjami satu unit ponsel dengan kondisi belum diaktifkan untuk dicoba.
Blade Vec Pro ditawarkan dengan harga Rp 2,5 juta dan beradu dengan ponsel yang memiliki rentang harga di bawah Rp 3 juta dengan spesifikasi mumpuni lainnya, seperti Mi Note atau Asus Zenfone 5.
Setidaknya ZTE bisa optimistis karena produk yang mereka persiapkan tampaknya bisa bersaing di segmen yang luas dan beragam ini.
Diawali dengan desain produk, Blade Vec Pro memiliki badan yang menyatu alias unibody, artinya tidak ada penutup belakang yang bisa dilepas dan kartu memori pun dimasukkan melalui laci yang terdapat di sisi kiri badan. Cara serupa juga digunakan untuk memasukkan dua kartu SIM berukuran mikro yang disediakan di sisi yang sama.
Aksen yang menarik dari ponsel ini terletak pada punggungnya yang dipenuhi pola anyaman sekaligus membuatnya kesat dan tidak licin sewaktu dipegang. Lubang kamera berada di pojok kiri atas, pengguna harus membiasakan sewaktu mengambil gambar agar lensa tidak tertutup jari.
Kencang
Ponsel ini memiliki layar berukuran 5 inci yang mampu menampilkan resolusi 720x1280 piksel, cukup nyaman untuk dipakai menonton video atau membaca teks sewaktu berseluncur di internet.
Yang cukup mengesankan adalah spesifikasi yang disematkan di dalam Vec Pro yakni prosesor delapan inti berkecepatan 1,4 gigahertz buatan Mediatek ditambah memory sebesar 1 gigabyte. Tanpa memperhitungkan kartu memori, sang produsen sudah menyiapkan kapasitas penyimpanan internal sebesar 8 gigabyte di dalamnya.
Setidaknya Vec Pro bisa mencatatkan hasil yang tidak mengecewakan sewaktu dijajal menggunakan aplikasi AnTuTu Benchmark, hasilnya mampu melampaui Mi Note atau Asus Zenfone 5. (Hasil benchmark dapat dilihat gambar di bawah)
Baterai berkapasitas 2.300 mAh cukup tangguh untuk dipakai selama seharian meski hal ini sungguh relatif mengingat pola penggunaan ponsel setiap orang bisa berbeda-beda.
Tajam
Kamera adalah salah satu keunggulan yang bisa dinikmati oleh pengguna Blade Vec Pro dengan sepasang kamera 13 megapiksel di belakang dan 5 megapiksel di depan.
Misalnya, multi angle view yang memungkinkan pengguna untuk menikmati gambar tidak dari satu sudut saja. Pengambilannya dilakukan dengan cara mengitari objek foto agar bisa mendapatkan gambar dari sudut lain. Ada pula live photo yang menggabungkan foto dengan momen yang terjadi di sekitar pengambilan gambar, hasilnya berupa video yang bisa berkisah lebih banyak dari sebuah gambar.
Selain itu tentu ada beberapa fitur standar, seperti high dynamic range, beautify, hingga timelapse yang ditanamkan di aplikasi kamera sehingga pengguna tak perlu berburu aplikasi berbayar lagi.
Tertinggal
Sewaktu diluncurkan, Blade Vec Pro sudah terpasang dengan versi 4.4.2 dari sistem operasi Android atau Kitkat, ZTE memiliki tampilan antarmuka yang cukup cerah dan nyaman, memaksimalkan layar tajam mereka.
Satu hal yang patut disayangkan dari seri ini adalah belum ada dukungan terhadap jaringan 4G Long Term Evolution, tentu saja hal ini sangat merugikan mengingat era LTE di Indonesia baru saja dimulai Desember ini meski di beberapa kota saja. Beberapa produsen memanfaatkan momen tersebut dengan mempromosikan perangkat mereka yang sudah bisa menikmati jaringan internet berkecepatan tinggi ini.
Cukup disayangkan bahwa Blade Vec Pro bakal tertinggal dalam rombongan tersebut.
Namun, itulah penawaran yang disodorkan ZTE kepada pengguna gadget di Indonesia. Harga terjangkau, performa yang cukup menggembirakan, meski belum bisa berjalan di jaringan 4G. Inikah ponsel untuk anda?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.