Hal itu salah satu yang diamati Hemant Chanrai, founder Azzura Solar. "Saya selalu tertarik dengan tenaga matahari, dan karena Indonesia mendapatkan sinar matahari yang banyak sepanjang tahun, ini adalah lokasi yang sempurna untuk memanfaatkan energi matahari," tukasnya saat ditemui KompasTekno di Jakarta, akhir Desember 2014.
Hemant mengatakan, mereka memulai memanfaatkan peluang ini dengan berjualan powerbank tenaga matahari sejak Mei 2013. Perangkat dengan panel surya 0.5 watt yang bisa digunakan mengisi ulang daya baterai ponsel atau tablet.
Namun kemudian terjadi peristiwa yang mengubah arah perusahaannya.
Pesanan Besar dari Sukabumi
Pada sebuah kesempatan, kata Hemant, ia mendapatkan pesanan besar dari seorang pria di Sukabumi. Tentu saja hal ini menarik perhatian Hemant, mengapa orang ini memesan begitu banyak powerbank tenaga matahari?
Usut punya usut, Hemant menemukan bahwa orang itu berasal dari satu wilayah di Sukabumi yang sering sekali mengalami pemadaman listrik. "Ia mengatakan, perangkat energi matahari ini digunakan untuk penerangan di rumahnya karena jaringan listrik yang masih jelek," ujar Hemant.
Dari kejadian itu ia menyadari bahwa kebutuhan akan energi matahari, terutama untuk penerangan, adalah bagi mereka yang tinggal di wilayah pedesaan. Namun ini adalah orang-orang yang justru tak mampu mengadakannya sendiri.
Sejak saat itu Azzura Solar mengembangkan program sosial untuk menghadirkan penerangan berbasis tenaga matahari bagi penduduk yang tinggal di rumah-rumah yang kesulitan listrik.
"Masa Depan Terang"
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.