Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Jualan Powerbank Jadi Penyebar Cahaya

Kompas.com - 05/01/2015, 11:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -  Sebagai negara di dekat garis khatulistiwa, Indonesia adalah negara yang boleh dibilang tidak kekurangan sinar matahari, tak seperti negara di belahan bumi utara atau selatan. Oleh karena itu, potensi untuk memanfaatkan energi matahari seharusnya cukup besar.

Hal itu salah satu yang diamati Hemant Chanrai, founder Azzura Solar. "Saya selalu tertarik dengan tenaga matahari, dan karena Indonesia mendapatkan sinar matahari yang banyak sepanjang tahun, ini adalah lokasi yang sempurna untuk memanfaatkan energi matahari," tukasnya saat ditemui KompasTekno di Jakarta, akhir Desember 2014.

Hemant mengatakan, mereka memulai memanfaatkan peluang ini dengan berjualan powerbank tenaga matahari sejak Mei 2013. Perangkat dengan panel surya 0.5 watt yang bisa digunakan mengisi ulang daya baterai ponsel atau tablet.

Namun kemudian terjadi peristiwa yang mengubah arah perusahaannya.

Pesanan Besar dari Sukabumi

Pada sebuah kesempatan, kata Hemant, ia mendapatkan pesanan besar dari seorang pria di Sukabumi.  Tentu saja hal ini menarik perhatian Hemant, mengapa orang ini memesan begitu banyak powerbank tenaga matahari?

Usut punya usut, Hemant menemukan bahwa orang itu berasal dari satu wilayah di Sukabumi yang sering sekali mengalami pemadaman listrik. "Ia mengatakan, perangkat energi matahari ini digunakan untuk penerangan di rumahnya karena jaringan listrik yang masih jelek," ujar Hemant.

Dari kejadian itu ia menyadari bahwa kebutuhan akan energi matahari, terutama untuk penerangan, adalah bagi mereka yang tinggal di wilayah pedesaan. Namun ini adalah orang-orang yang justru tak mampu mengadakannya sendiri.

Sejak saat itu Azzura Solar mengembangkan program sosial untuk menghadirkan penerangan berbasis tenaga matahari bagi penduduk yang tinggal di rumah-rumah yang kesulitan listrik.

"Masa Depan Terang"

Untuk itu, Azzura Solar membuat program bernama Bright Future sejak Januari 2014. Mereka menggelar program crowdfunding melalui situs Kitabisa.com dan menggalang dana untuk penyebaran lampu tenaga matahari ke rumah-rumah yang membutuhkan.

Di 2014 ini, program tersebut telah mendistribusikan 180 lampu tenaga matahari dan sekitar 70 light kit untuk rumah-rumah yang membutuhkan di area perkampungan di Jakarta.

"Ternyata, tanpa harus meninggalkan wilayah Jakarta pun ada orang-orang yang membutuhkan penerangan seperti ini," ujar Hemant.

Kondisi beberapa wilayah itu, kata Hemant, memang nyaris gelap gulita di waktu malam. Adanya penerangan bisa membantu mereka untuk menerangi wilayah itu, juga untuk tetap produktif di malam hari, misalnya untuk anak-anak agar bisa belajar.

Hemant mengatakan ia melihat perkembangan positif di Jakarta, dengan semakin banyaknya panel surya yang terpasang. Namun ia juga melihat masih besarnya hambatan dari sisi biaya. "Pemasangan sistem berbasis panel surya bisa mencapai 10.000 dollar AS," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com