Wartawan KompasTekno, Oik Yusuf sempat berbincang dengan Andreas Diantoro, Presiden Direktur Microsoft Indonesia di kantornya yang berlokasi di gedung Bursa Efek Jakarta pada akhir Desember 2014.
Tulisan ini merupakan bagian ketiga dari seri tulisan hasil wawancara tersebut.
Simak juga tulisan sebelumnya:
Dari Tukang Angkut Sampah Jadi Presiden Direktur
Rindu Rumah Si Tukang Angkut Sampah
KOMPAS.com - Andreas Diantoro, Presiden Direktur Microsoft Indonesia, mengawali karirnya sambil mengenyam pendidikan di Amerika Serikat.
Pada 1993, ekonomi Indonesia disebut Andreas sedang mengalami booming. Dia pun memutuskan untuk pulang dan mencari penghidupan di kampung halaman.
Namun gelar master dari Amerika Serikat dan pengalaman bekerja di luar negeri sekalipun rupanya tak menjamin Andreas langsung mendapat posisi mentereng.
Ya, dia pun harus memulai dari bawah dengan menjadi penjual jasa asuransi dari Panin Life Insurance. Upahnya ketika itu Rp 750 ribu.
Dari sana Andreas melangkah ke anak perusahaan Singapore Airlines, baru kemudian kembali berkecimpung di ranah TI di perusahaan komputer Hewlett Packard (HP) setelah melalui proses seleksi 9 bulan lamanya.
Lelah Terbang
Andreas menghabiskan waktu 11 tahun berkiprah di HP. Pekerjaan yang mengharuskannya menjalani banyak peranan -mulai melayani pelanggan korporat, channel bisnis, hingga pemasaran- menempa dia menjadi seseorang yang paham berbagai macam hal dan seluk-beluk bisnis komputer.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan