Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan Ungkap Detik-detik Terakhir AirAsia QZ8501 Hilang Kontak

Kompas.com - 21/01/2015, 10:18 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penyebab kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 belum bisa diketahui meski kotak hitam sudah berhasil ditemukan. Bahkan, pemindahan pesawat AirAsia QZ8501 dan pencarian korban sampai saat ini belum selesai dilakukan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas).

Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan sendiri tak mau berspekulasi mengenai penyebab kecelakaan itu. Meski begitu, ia mengungkapkan data radar saat detik-detik terakhir pesawat QZ8501 hilang kontak.

"Pada saat-saat terakhir iya (pesawat naik tidak wajar), pencapaian ketinggian, dan turunnya terlalu cepat," ujar Jonan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/1/2015) malam.

Saat rapat dengan Komisi V DPR RI, Jonan menuturkan, pesawat tersebut naik tak wajar setelah berbelok ke kiri dan naik dari ketinggian 32.000 kaki ke ketinggian 33.700 kaki dengan kecepatan 1.400 kaki per menit dalam 6 detik.

Setelah itu, pesawat terus naik dengan kecepatan 6.000 kaki per menit dari ketinggian 33.700 kaki ke 34.500 kaki.

Menurut Jonan, kenaikan pesawat dengan kecepatan 6.000 kaki per menit terbilang tak wajar. Pasalnya, kenaikan dengan kecepatan 1.000 sampai 2.000 kaki per menit saja sudah dianggap luar biasa untuk pesawat komersial. "Saya kira pesawat tempur saja naik 6.000 enggak bisa," kata dia.

Bahkan, data radar, kata Jonan, menunjukkan bahwa pesawat terus naik dari 34.500 dengan kecepatan 8.400 kaki per menit ke ketinggian 36.300 kaki, dan terus naik dengan kecepatan tinggi mencapai 11.100 kaki per menit.

Setelah naik dengan kecepatan itu, pesawat, menurut Jonan, turun dengan kecepatan yang tak wajar pula. Meski data radar menunjukkan data itu, Jonan tak tahu apa penyebab pesawat tersebut naik dan turun dengan kecepatan tak wajar.

Menurut dia, hasil penyelidikan KNKT nanti akan mengungkap secara pasti apa yang terjadi dengan pesawat QZ8501. Senada dengan Jonan, Komisi V pun akan menunggu hasil penyelidikan KNKT dan akan membentuk panitia kerja (panja) keselamatan penerbangan nasional.

Baca juga: Jonan: Kalau Harus Cek Semua Pesawat, Tuhan Saja Jadi Menterinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com