Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Intip Ribuan "E-mail" Wartawan Investigasi

Kompas.com - 22/01/2015, 12:44 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Gizmodo
KOMPAS.com — Badan intelijen Inggris, The Government Communication Headquarters (GCHQ), dikabarkan meretas e-mail jurnalis-jurnalis yang bekerja di kantor-kantor berita internasional ternama, seperti BBC, Le Monde, New York Times, Reuters, The Sun, dan The Washington Post.

Dilansir KompasTekno dari Gizmodo, badan intelijen Inggris itu telah memata-matai aktivitas tukar-menukar e-mail para wartawan sejak tahun 2008.

Kabar tersebut dikemukakan oleh pakar komputer yang pernah bekerja di CIA, Edward Snowden, melalui dokumen yang kali pertama diberikan kepada The Guardian.

Dalam dokumen itu disebutkan bahwa dalam waktu kurang dari 10 menit pada bulan November 2008, GCHQ memperoleh sekitar 70.000 e-mail dari para jurnalis di kantor-kantor berita terkemuka. E-mail yang diperoleh kemudian dibagi ke semua agen GCHQ melalui intranet.

E-mail tersebut meliputi perbincangan yang ringan, seperti komunikasi antara jurnalis dan para staf humas perusahaan atau pemerintahan. Namun, yang lebih sensitif adalah pembicaraan antara jurnalis dan editornya ataupun dengan pihak-pihak luar, terkait pemberitaan investigasi dan pemberitaan lainnya.

Bukti yang ditunjukkan Snowden melalui dokumen GCHQ juga menunjukkan bahwa target utama peretasan e-mail tersebut adalah para jurnalis investigasi. Alasannya, mereka dianggap sebagai ancaman serius bagi keamanan nasional, di samping teroris dan serangan siber.

Saat ini, lebih dari 100 editor dari kantor berita di Inggris telah menandatangani petisi yang diinisiasi oleh The Society of Editors and Press Gazette, dan ditujukan kepada Perdana Menteri Inggris David Cameron untuk memprotes tindakan GCHQ tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Gizmodo
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com