Adalah Sondra Arquiett yang menuntut pemerintah karena seolah-olah dia 'memberikan izin' atas halaman Facebook dengan identitasnya setelah dia memberi akses ke telepon genggamnya kepada para pejabat.
Walau Departemen Kehakiman membayar ganti rugi untuk menyelesaikan gugatan tersebut, namun mereka tetap tidak mengakui kesalahannya.
Kasus ini mengangkat kembali kekhawatiran atas hak pribadi seseorang dan Departemen Kehakiman menyadari mereka mendapat banyak kritikan.
"Pengkajian sedang berlangsung, namun kepemimpinan Departemen Kehakiman sudah bertemu dengan badan-badan penegak hukum untuk membuat jelas perlunya perlindungan hak pribadi dan keamanan pihak ketiga dalam setiap aspek penyelidikan kriminal kami," jelas seorang juru bicara Departemen Kehakiman.
Terlibat narkoba
Kasus ini terjadi pada Juli 2010, ketika Arquiett, yang bekerja sebagai pelayan restoran, ditangkap dan dituduh terlibat dalam jaringan pengedar narkoba.
Dia mengaku bersalah melakukan persekongkolan untuk memiliki kokain dengan tujuan diedarkan dan diganjar hukuman enam bulan tahanan akhir pekan.
Saat penangkapannya, Arquiett menyerahkan telepon genggamnya dan memberikan akses atas data di sana kepada polisi untuk membantu penyelidikan.
Namun Arquiett menegaskan tidak diberi tahu bahwa penyelidikan termasuk pembuatan halaman Facebook dengan nama samarannya, Sondra Prince.
Halaman itu juga memuat fotonya di sebuah mobil BMW, gambarnya saat hanya mengenakan kutang dan celana dalam, serta gambar putra dan keponakannya.
Dengan alasan itu, tahun 2013 dia menuntut pemerintah dan gugatan itu didukung oleh kelompok pegiat hak digital, Electronic Frontier Foundation.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.