Sebab itulah MediaTek tahun lalu membuka kantor baru di San Diego, AS. Mengapa AS? Negeri tempat markas Qualcomm, markas pabrikan chip mobile terbesar di dunia ini rupanya dipandang sebagai bagian penting dalam usaha MediaTek menyaingi dominasi Qualcomm.
“Kalau Anda ingin menjadi (pemain) paling mengglobal di bisnis mobile, maka Anda perlu menjual chip di Amerika Utara (AS),” kata Presiden MediaTek Ching-Jiang Hsieh dalam wawancara yang dikutip Kompas Tekno dari Cnet, Senin (26/1/2015).
Qualcomm saat ini merajai pasaran chip mobile, sementara MediaTek duduk di urutan kedua dengan selisih yang cukup jauh.
Kalau MediaTek bisa mengambil porsi pasar di kandang Qualcomm, maka pabrikan chip ini bisa menjadi kompetitor yang lebih diperhitungkan sekaligus memberi pilihan lebih luas bagi konsumen.
Pasaran smartphone AS kini didominasi oleh Apple dan Samsung. Kedua raksasa itu menggunakan chip bikinan Qualcomm, baik prosesor SoC maupun lainnya seperti chip modem.
Sepak terjang MediaTek pun agaknya menarik perhatian Intel. Raksasa chip desktop yang tengah berusaha keras memasuki segmen mobile itu dikabarkan tertarik mengakuisisi MediaTek.
Namun, eksekutif MediaTek menampik dugaan ini dan mengatakan pabrikan itu mampu berdiri sendiri di tengah kerasnya persaingan bisnis mobile.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.