Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keuntungan Merosot, Ini Strategi Samsung

Kompas.com - 29/01/2015, 13:23 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Dewi Fortuna belum memihak Samsung Electronics pada kuartal IV 2014 lalu. Setelah kompetitornya, Apple, mengumumkan angka keuntungan yang menakjubkan, Samsung justru merosot.

Sebagaimana dilaporkan The Wall Street Journal dan dikutip KompasTekno, Kamis (29/1/2015), laba Samsung menurun 27 persen dari tahun sebelumnya menjadi 4,9 miliar dolar AS atau setara Rp 61 triliun.

Tak ingin berlarut-larut, Samsung pun telah menyusun strategi untuk memulihkan kondisi perusahaannya. Pabrikan asal Korea Selatan ini menaruh harapan pada produksi chip dan ponsel murah.

Untuk itu, Samsung telah menuangkan miliaran dolar AS untuk memperluas pabrik ponselnya di Vietnam dan India. Untuk proyek ponsel murah, Samsung mulai dengan Z1 yang merupakan ponsel pintar pertama yang didukung oleh sistem operasi Tizen.

Selain itu, ke depannya Samsung akan menggunakan prosesor buatan sendiri dalam memproduksi smartphone Android Galaxy-nya. Langkah ini kemungkinan dimulai dari ditendangnya prosesor Qualcomm 810 untuk smartphone Galaxy S6.

Seperti diketahui, sejak tahun lalu, keuntungan Samsung memang terus merosot pada tiap kuartal. Hal ini karena persaingan pasar di sektor smartphone. Data dari peneliti menunjukkan Samsung kehilangan pangsa pasar smartphone yang signifikan menyusul peluncuran iPhone 6 besutan Apple pada September lalu.

Data dari Counterpoint Technology Market Research mengungkap, penjualan perangkat mobile Samsung turun ke posisi kelima di antara produsen Tiongkok pada kuartal ini. 

Pada kuartal sebelumnya, Samsung menguasai 17 persen pasar smartphone di Tiongkok. Saat ini merosot menjadi sembilan persen. Samsung dikalahkan oleh pemimpin pasar, Apple, serta rival domestiknya, seperti Xiaomi, Lenovo, dan Huawei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com