Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maldrone Bisa Ambil Alih "Drone" yang Sedang Terbang

Kompas.com - 02/02/2015, 11:20 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber Gizmodo
Drone atau pesawat tanpa awak dilengkapi dengan kamera terbang di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2014).

KOMPAS.com — Menerbangkan drone tampak menyenangkan. Tren menerbangkan drone pun tengah marak di masyarakat, terutama di Indonesia. Wahana nirawak ini bisa melayang di angkasa dan merekam video dari atas. Terlebih lagi, belakangan fitur pengendali otomatis mulai banyak diterapkan.

Namun, jangan lupa bahwa pada dasarnya drone adalah komputer terbang yang kerjanya bisa kacau karena virus.

Konsep itulah yang dibuktikan oleh peneliti keamanan Rahul Sasi dengan membuat Maldrone, sebuah malware yang khusus untuk menyerang drone.

Laporan yang dikutip Kompas Tekno dari Gizmodo, Senin (2/2/2015), menunjukkan bahwa Maldrone mampu mengambil alih drone yang sedang terbang dengan meretas unit komputer pengendali drone dan menyerahkan kontrol kepada hacker.

Hacker yang bersangkutan kemudian bebas melakukan apa pun terhadap si drone malang, entah menerbangkannya ke pangkuan atau dijatuhkan begitu saja, sementara sang empunya hanya bisa bengong.

Skenario lain yang lebih mengerikan pun bermunculan. Bayangkan apabila drone yang terinfeksi malware diarahkan agar terbang ke lapangan udara, atau melakukan kegiatan remote surveillance alias mata-mata.

Sasi menjelaskan malware bikinannya di sebuah forum hacker. Dia menyebutkan bahwa Maldrone bisa menyerang semua jenis drone, termasuk DJI Phantom dan Parrot AR, dalam sebuah video demonstrasi.

Maldrone bukanlah malware pertama yang menyerang wahana terbang nirawak. Namun, program jahat ini memiliki keunikan dibanding pendahulunya karena tidak menyasar application program interface (API) dari drone, tetapi langsung menuju ke unit pengendali otomatis.

Berikut video demo peretasan drone yang dilakukan Sasi:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Gizmodo


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com