Berbicara di dalam acara Kompasiana TV, Kamis (5/2/2015), Rudiantara menyebut pemblokiran yang dilakukan sebelumnya memiliki kelemahan dalam hal governance (Undang-undang), karena itu ia pun berterima kasih karena masyarakat kini mengajukan judicial review terhadap Peraturan Menteri tentang Konten Multimedia.
"Memang ada kelemahan dalam hal governance-nya, penyelesaiannya adalah dengan mengajak stakeholder, netizen, dan pelaku industri kreatif," demikian ujar pria yang kerap disapa Chief RA ini.
Menurutnya, judicial review tersebut justru menjadi suntikan semangat bagi Kominfo untuk melakukan perbaikan, baik terhadap Peraturan Menteri maupun undang-undang ITE.
Kominfo bukan dewa
Saat ditanya bagaimana cara pemblokiran yang sesuai, Rudiantara mengatakan Kominfo harus melibatkan panel. "Kominfo itu bukan dewa yang serba tahu mana yang baik dan buruk, karena itu kita bentuk panel yang terdiri atas 20-30 orang yang melibatkan prominent people," katanya.
Saat ini, Rudiantara mengaku sedang me-loby sejumlah tokoh masyarakat yang dinilai tepat untuk menjadi anggota panel tersebut dalam menentukan content filtering.
Menanggapi hal tersebut, Edi Taslim selaku CEO Kompasiana yang juga hadir dalam diskusi di KompasianaTV mengatakan bahwa langkah yang dilakuakn Kominfo saat ini sudah tepat dengan melibatkan pelaku dan tokoh-tokoh yang memang mengerti tentang content filtering.
"Sudah tepat (langkah Kominfo), kalau yang saran rekomendasi filter adalah orang yang ahli di bidangnya, dan bukan satu orang tetapi ada panelnya, menurut saya sudah pas," demikian ujar Edi.
Edi juga menyoroti sebaiknya panel yang dibentuk itu harus transparan, orang-orangnya siapa saja. Karena dikhawatirkan ada praktek rekayasa yang memblokir situs tertentu tanpa alasan kuat, atau demi kepentingan satu pihak saja.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.