Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo: Ponsel 4G Asing Harus Pakai "Otak" Indonesia

Kompas.com - 08/02/2015, 19:29 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan sepakat menerapkan kebijakan sinergis soal persyaratan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) minimal sebesar 40 persen untuk semua ponsel 4G yang masuk ke Indonesia mulai Januari 2017.

Dalam menyikapi rencana tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyarankan para vendor ponsel yang ingin memasarkan produknya di Indonesia agar lebih mempertimbangkan unsur lokal di luar aspek hardware perangkat.
 
"Kita harus cari aplikasi atau software, atau sebetulnya apapun yang berbasis brain (otak)," kata pria yang akrab disapa Chief RA ini ketika ditemui Kompas Tekno di Jakarta, Kamis (5/2/2015).

Pengertian produk "otak" asal Indonesia itu disebutnya juga mencakup teknologi atau paten yang dipakai di perangkat.

 
Maka, lanjut dia, aspek-aspek tertentu seperti desain perangkat buatan orang Indonesia yang diterapkan pada ponsel buatan pabrikan asing juga akan dikategorikan oleh pemerintah sebagai komponen lokal.
 
"Misalnya ada yang merancang screen lalu dipakai di ponsel, itu akan dihitung sebagai komponen lokal, asalkan yang bikin atau memegang patennya itu orang Indonesia," katanya. "Jadi yang penting harus pakai ini," imbuh Rudiantara sambil menunjuk kepalanya.
 
Tak bisa murah-murahan
 
Mengapa bukan hardware? Rudiantara menjelaskan bahwa saran soal komponen lokal berbasis "otak" itu didasarkan pada kemampuan industri lokal yang belum tentu bisa menawarkan nilai ekonomi lebih tinggi dari negara lain dalam hal produksi perangkat keras.
 
"Soalnya mereka (pabrikan perangkat) pasti akan memikirkan economy of scale soal produksi hardware, dengan mempertimbangkan ongkos keseluruhan, overall cost of goods sold," kata Rudiantara. "Kita tak akan menang kalau murah-murahan harga."
 
Rudiantara mencontohkan salah satu pabrikan besar asal Korea Selatan yang membangun pabrik di Vietnam untuk bersaing dengan ponsel-ponsel murah di Tiongkok.
 
Meski sebenarnya biaya tenaga kerja di Indonesia lebih murah, lanjut dia, pabrikan itu tetap memilih Vietnam lantaran tersambung dengan jalur darat ke Tiongkok sehingga bisa menghemat ongkos keseluruhan.
 
Ihwal detail cara penghitungan dan pembobotan komponen lokal 40 persen sendiri menurut Rudiantara masih akan digodok lebih lanjut oleh pihak pemerintah. "Nanti, saya akan bicarakan lagi dengan Pak Saleh (Menteri Perindustrian Saleh Husin)," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

Hardware
Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Software
Kominfo Sebut Game Bermuatan Kekerasan Bisa Diblokir

Kominfo Sebut Game Bermuatan Kekerasan Bisa Diblokir

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com