Menurut Osterloh, Samsung akan mengikuti siklus tujuh tahunan, di mana dalam kurun waktu tersebut, perusahaan yang telah populer akan mengalami nasib yang tidak menentu.
"Setiap tujuh tahun, ia (perusahaan) yang berada di posisi puncak di pasar akan dilupakan," demikian ujar Osterloh dalam wawancaranya dengan Forbes, Rabu (4/2/2015).
Dikutip KompasTekno, Osterloh menambahkan bahwa saat ini orang-orang mulai terbuka pikirannya, mereka tidak butuh lagi perangkat seharga 600 dollar AS untuk mendapatkan pengalaman smartphone yang unggul.
"Kami (Motorola) menjadi alternatif dari produk-produk merek premium, dengan value yang lebih baik," demikian kata Osterloh.
Setelah lepas dari Google dan diakuisisi Lenovo, Motorola fokus membuat smartphone high-end yang lebih terjangkau, seperti Moto G. Osterloh yakin bahwa dengan strategi itu Motorola akan kembali berjaya di pasar smartphone.
Motorola juga kini mulai kembali memasarkan produknya di pasar Tiongkok. Menurut Osterloh, Motorola tidak akan bisa menjadi pemain pasar smartphone global jika tidak menguasai Tiongkok.
"Kami harus bisa memanfaatkan besarnya pasar Lenovo (perusahaan induknya) di Tiongkok, ini kesempatan besar bagi kami," kata Osterloh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.