Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengeroyok Banjir Jakarta

Kompas.com - 15/02/2015, 17:09 WIB

Sepanjang Senin, laman petajakarta.org pun diserbu ribuan warga yang mencari informasi situasi banjir Jakarta. Beruntung, crowd mapping hasil kerja sama University of Wollongong, Australia, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta itu lancar melayani pengguna. Pengikut akun Twitter petajakarta.org, @petajkt, bertambah 5.000 orang pada Senin.

Peta diolah dari berbagai kicauan Twitter dengan tingkat ketelitian hingga ruas jalan. Makin banyak kicauan ditaruh di dalam peta, makin akurat datanya. Mereka tidak memberi notifikasi via e-mail, tetapi menyebarkan perkembangan peta melalui Twitter. Peta juga bisa diakses via web dan digunakan BPBD DKI Jakarta. "Karena kami memiliki akun Twitter, kami terlibat dalam percakapan warga, termasuk siapa yang butuh pertolongan dan siapa yang bisa menolong," tutur Principal Investigator Petajakarta.org Etienne Turpin.

Ayo ikutan

Apa yang dikerjakan siagabanjir.org dan petajakarta.org memang masih langkah awal. Lita masih memimpikan sebuah layanan informasi keroyokan yang bisa menuntun keputusan warga Jakarta menyiasati banjir dan kemacetan karena banjir.

"Sebagai langkah awal, siagabanjir.org dan petajakarta.org berguna bagi saya. Namun, untuk memutuskan bagaimana saya akan berkendara di Jakarta, saya masih harus menggunakan berbagai aplikasi media sosial. Saya butuh informasi banjir, terutama karena harus berkendara. Saya tetap harus mengandalkan Waze, yang sayangnya tidak mengabarkan rincian banjir Jakarta," kata Lita.

Inggita melihat peluang siagabanjir.org dan petajakarta.org dikembangkan menjadi sistem informasi penanganan bencana banjir. "Siagabanjir.org bisa mengembangkan sistem informasi kebutuhan bantuan dan penanganan pengungsi, misalnya dibutuhkan lima selimut di pengungsian A. Jika berkembang ke sana, itu adaptasi bencana yang bagus bagi kerentanan Jakarta," kata Inggita.

Karena kedua peta itu dihasilkan dari kerja bakti ribuan pelapor, alias peta keroyokan, kualitas informasinya ditentukan jumlah laporan yang akurat dan lengkap. Setiap dari kita yang memiliki akun Twitter bisa membantu siagabanjir.org dan petajakarta.org. Etienne Turpin berbagi tips agar kicauan kita berguna.

"Nyalakan fasilitas penanda lokasi di aplikasi Twitter Anda. Potretlah lokasi yang Anda laporkan dengan foto yang menunjukkan perbandingan ukuran agar memberi gambaran kedalaman banjir. Pakailah hashtag #banjir. Jika situasi banjir berubah, perbarui laporan Anda. Anda membantu pengolahan crowd mapping banjir yang mungkin menolong banyak orang," kata Turpin.

Ayo keroyok banjir Jakarta!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com