Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter Cari Solusi Kekerasan Maya

Kompas.com - 02/03/2015, 14:11 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Twitter melakukan survey mobile untuk mengidentifikasi pengalaman kekerasan yang pernah dialami penggunanya. Survey ini masih bersifat terbatas hanya kepada pengguna yang telah terverifikasi dan pengguna yang secara masif pernah mengalami kekerasan di mikroblog tersebut.

Dilansir KompasTekno, dari TheVerge, Senin (2/3/2015), Twitter tak akan melayangkan pertanyaan yang sama pada setiap sumbernya. Namun, garis besar yang akan ditanyakan terkait pada pengalaman pribadi, opini terhadap isu kekerasan di Twitter, serta seberapa khawatir para pengguna terhadap isu itu.

Salah satu penggguna yang terkena survey kekerasan ini adalah Adria Richards, pengguna Twitter yang terkenal setelah kicauan kontroversialnya tentang teknologi dan gender mencuat pada 2013 silam. Hingga sekarang, Richards mengaku masih mengalami kekerasan maya.

Twitter terus mencari jalan keluar untuk persoalan ini. Salah satunya dengan mengadakan survey ini agar dapat mengetahui solusi paling efektif. Selain itu, beberapa bulan terakhir Twitter telah menelurkan beberapa kebijakan untuk pencegahan kekerasan maya.

Di antaranya, Twitter memungkinkan prosedur yang lebih mudah dalam melaporkan kekerasan maya. Selain itu, Twitter sedang menggodok prosedur pendaftaran akun dengan nomor telepon. Hal ini agar tak ada lagi akun ganda anonim yang meresahkan.

Seperti diketahui, Twitter tak ubahnya mikroblog yang setiap detik menghimpun pelbagai percakapan dan topik dari seluruh dunia. Meski hanya memiliki ruang tulisan 150 karakter, Twitter terbukti mampu menggerakkan massa.

Namun, seperti dua sisi mata uang, Twitter dapat dijadikan penggerak dalam kebaikan sekaligus kejahatan. Beberapa kasus sudah membuktikan betapa besar pengaruh Twitter dalam hal ini.

Kemarin, tagar #SaveAhok bertengger di trending topic (TT) wilayah Indonesia. Netizen menghujat DPRD yang hendak melengserkan Ahok. Beberapa saat sebelumnya, dua pria berkelahi di istora senayan setelah baku serang lewat Twitter, atau kerap diistilahkan "twitwar".

Masih banyak sumpah serapah dan aksi adu mulut yang dilakukan internet citizen alias netizen lewat Twitter, termasuk juga aksi bully kepada akun tertentu. Dengan survey dan prosedur-prosedur yang bakal dirilis Twitter, diharapkan kasus kekerasan maya semacam itu dapat berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com