Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Bos "Google Plus" Hengkang?

Kompas.com - 02/03/2015, 15:15 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber TechCrunch
KOMPAS.com - Google Plus dirumorkan sedang mengalami masalah internal. Sebelumnya, produk Photos dan Hangouts yang tergabung dengan Google Plus juga diumumkan segera memisahkan diri. "Ketiganya bakal jadi area penting yang berbeda," begitu kata Sundar Pichai, Wakil Presiden Senior bidang Produk untuk Google.

Yang teranyar, pimpinan Google Plus David Bebris mengundurkan diri dari jabatannya. Bebris baru mengemban jabatan tersebut pada April tahun lalu. Artinya, belum sampai satu tahun menjabat, ia memutuskan hengkang. 

Padahal, Oktober lalu Bebris pernah berkata akan bertahan lama mengembangkan Google Plus. "Ini (Google Plus) untuk jangka panjang," katanya kala itu.

Dilansir KompasTekno, Senin (2/3/2015) dari Techcrunch, disinyalir ada gesekan internal dalam unit bisnis Google tersebut. Di level yang lebih bawah, tak hanya Bebris yang hengkang dari Google Plus.

Sebelum dipimpin Bebris, karyawan Google Plus dikabarkan tak kurang dari 1.200 orang. Lalu, sumber dalam mengatakan sekitar setengah dari jumlah itu angkat kaki dari Google Plus dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Walaupun, beberapa yang hengkang juga tercatat ditempatkan di Photos dan Hangouts.

Rumornya, karyawan yang memilih menetap di Google Plus bakal dapat insentif dari perusahaan. Ini merupakan upaya untuk mempertahankan pekerjanya agar tak turut hengkang. Namun, Google belum mau memberi komentar terkait isu ini.

Segera setelah ditinggal bosnya, Bradley Horowitz yang sebelumnya menjabat Presiden bidang produk untuk Google Plus diberi mandat untuk memimpin unit usaha itu. Belum jelas apakah Horowitz akan selamanya menggantikan Bebris atau hanya sementara.

"Kita sedang bekerja keras untuk perubahan-perubahan ini dan saya sangat bersemangat untuk mengetahui apa arti ini semua bagi pengguna kami. Seperti lirik Radiohead, 'Everything in its right place' (Semuanya berada di tempat yang benar)," begitu tertulis dalam laman Google Plus milik Horowitz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber TechCrunch

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com