Alasannya, perusahaan penyedia layanan linimasa ini dikatakan sudah mengganggu ISIS dengan cara menghapus ribuan akun milik kelompok militan tersebut.
Seperti dikutip KompasTekno dari The Guardian, Selasa (3/3/2015), ancaman dari pendukung ISIS diunggah ke situs berbagi foto JustPaste.it.
Dalam ancaman yang ditulis dalam bahasa Arab ini, pendukung ISIS menyatakan kepada Twitter bahwa "perang virtual (penghapusan akun) kepada kami (ISIS) akan menyebabkan perang nyata kepada Anda".
ISIS juga mengancam bahwa Jack Dorsey dan karyawan Twitter sudah menjadi target dari pendukung ISIS.
Dalam gambar ancaman tersebut, juga terlihat foto Dorsey dengan tanda target tepat di mukanya.
"Anda memulai perang yang gagal ini. Kami memberitahukan dari awal bahwa ini bukan perang Anda, tetapi Anda tidak mengerti dan tetap menutup akun di Twitter, tetapi kami akan tetap kembali," tulis pendukung Twitter.
Pihak Twitter sendiri sudah memberikan tanggapannya terhadap ancaman tersebut. Menurut perwakilannya, mereka akan segera melakukan penyidikan terhadap kebenaran surat ancaman tersebut terlebih dahulu.
"Tim keamanan kami sedang menyelidiki kebenaran dari ancaman ini dengan penegak hukum," kata perwakilan tersebut.
Twitter vs ISIS
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.