Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 04/03/2015, 11:17 WIB
|
EditorWicak Hidayat
KOMPAS.com - Microsoft tengah mencari aplikasi yang dianggap layak beli untuk memenuhi portofolio aplikasi pada sistem operasinya. Menurut beberapa sumber, salah satu kandidat paling kuat adalah Prismatic, yakni sebuah aplikasi penghimpun berita.

Aplikasi ini akan merekomendasikan artikel-artikel kepada penggunanya, sesuai dengan artikel-artikel yang dibaca dan disukai teman-teman pengguna tersebut.

Dilansir KompasTekno, Rabu (4/3/2015) dari Techcrunch, Prismatic dikabarkan juga dilirik oleh raksasa teknologi lainnya. Antara lain Apple, Yahoo, Google, dan Facebook.

Namun, sumber-sumber yang dihubungi TechCrunch mengungkap, pada akhirnya Prismatic bakal jatuh ke tangan Microsoft.

Tawaran harga yang diajukan perusahaan yang didirikan Bill Gates itu? Konon mencapai 30 juta dollar AS atau setara Rp 389 miliar.

Saat diminta konfirmasi, baik pihak Microsoft maupun Prismatic menolak berkomentar. Barangkali Prismatic bakal jadi startup ke 144 yang diakuisisi Microsoft sejauh ini. Tapi tetap saja belum jelas sejauh apa tahapan pembicaraan antara kedua perusahaan tersebut.

Apa Istimewanya?

Perlu diketahui, Prismatic pertama kali didirikan oleh Bradford Cross yang sekarang sekaligus menjadi CEO, dan Aria Haghighi yang akhirnya keluar dan memilih bekerja di Apple.

Konsep Prismatic adalah perwujudan cita-cita kedua pendiri untuk menciptakan sebuah platform yang bisa mengakomodir konten yang benar-benar secara akurat dibutuhkan penggunanya.

Dalam penggodokannya, aplikasi ini menggunakan signal sosial dan algoritma penggunaan aplikasi oleh pengguna.

Kurang lebih aplikasi ini menyerupai news reader atau linimasa berita. Bedanya, arus artikel yang masuk dipilih dengan detil sesuai kebiasaan pengguna yang terekam.

Misalnya, kecenderungan mengakses artikel sesuai hobi (makanan, perjalanan, dan sebagainya), ketertarikan teman, artikel-artikel yang dibagi, disimpan, atau diabaikan.

Beberapa teknologi yag disebut-sebut digunakan oleh Prismatic mencakup natural language processing dan machine learning. Ada kemungkinan teknologi tersebut yang menarik perhatian para raksasa.

Barangkali saingan terbesar Prismatic, dalam bentuknya saat ini, adalah Flipboard. Tapi, media sosial yang tak mengkhususkan diri pada arus berita juga tetap diwaspadai. Artinya, Prismatic bisa berebut perhatian pengguna dengan Facebook dan Twitter.

Namun, melawan Facebook dan Twitter tentu tak akan semudah itu. "Orang-orang punya alasan kuat untuk mengakses Twitter dan Facebook lebih lama, bukan sekadar untuk mendapatkan berita," kata seorang sumber.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber TechCrunch

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke