Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo Tegaskan Permintaannya Soal Akun Twitter Pejabat

Kompas.com - 06/03/2015, 17:05 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia (Menkominfo) Rudiantara menyarankan agar pejabat pemerintah memiliki dua akun Twitter. Satu akun digunakan untuk tujuan pribadi, sementara satu lagi merupakan akun yang mewakili lembaga.

"Yang namanya pejabat pemerintah harus accessible, harus reachable oleh masyarakat atau siapapun," ujar Rudiantara menjelaskan alasannya saat ditemui di Kantor Kemenkominfo, Jumat (6/3/2015).

Menurut pendapatnya, pada umumnya kementerian atau lembaga mempunyai saluran komunikasi yang bersifat formal. Ketika kementerian lembaga tersebut memiliki akun media sosial, katakanlah Twitter, maka hanya ada satu akun.

Akun tersebut dikelola oleh petugas atau admin, sehingga ketika petugas tersebut sedang tidak ada komunikasi langsung ke masyarakat bisa terhambat.

Nah, jika seorang pejabat humas memiliki dua akun, satu pribadi dan satu lembaga, maka bisa dimanfaatkan untuk mengatasi hambatan dengan cara turut berinteraksi.

"Jadi saya minta pejabatnya sekalipun harus punya akun Twitter, satu pribadi satu lembaga. Kalau gampang ketemu dan gampang nanya kan gak masalah. Kalau banyak kerjaan (sehingga tak bisa berinteraksi) ya kasih tau saat itu juga ," terang pria yang biasa disapa Chief RA itu.

Dalam pandangannya, praktek komunikasi yang dilakukan kementerian lembaga cenderung konvensional, belum melibatkan media sosial. Misalnya adalah komunikasi satu arah yang memanfaatkan media cetak dan elektronik.

"Bukan jamannya lagi cara berkomunikasinya tradisional," tegas Menkominfo.

"Tradisional itu cuma memanfaatkan media cetak dan elektronik, dan sifatnya searah. Udah gak jaman itu. Itu harus tetap di-maintain, bahkan dengan media konvensional harus dua arah. Begitu juga di media sosial," imbuhnya.

Soal kepemilikan dua akun Twitter itu, dikatakannya hanya sebagai saran. "Saya cuma minta. Kemarin saya bilang harus dua, supaya accessible."

Sebelumnya, saat menghadiri Forum Tematik Kehumasan yang bertema Penguatan Kelembagaan Humas Pemerintah Pusat dan Daerah Untuk Mendukung Fungsi Goverment Public Relations (GPR) di Aula Geduang 3 Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (5/3/2015), Menkominfo meminta pejabat kementerian dan lembaga memiliki dua akun Twitter. Permintaan tersebut terutama ditujukan untuk mereka yang terkait bidang kehumasan.

“Di dunia yang sangat dinamis ini, sesuatu yang reachable itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat.  Kalau humas harus dua-duanya, akun (Twitter) kantor dan pribadi, dua-duanya harus jalan. Kepala humas harus punya, satu untuk urusan kantor, satu untuk pribadi artinya jabatan yang melekat,” kata Rudiantara.

Pada bagian lain Rudiantara mengingatkan adanya perubahan peran humas, dari sekadar memberikan pemahaman. Humas harus mengajak masyarakat menjadi bagian dari proses, sehingga ada jalinan dengan humas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com