Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

#SaveHajiLulung Masih Merajai Indonesia dan Dunia

Kompas.com - 07/03/2015, 13:38 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tagar #SaveHajiLulung telah mengudara sejak Kamis (5/3/2015) malam, pasca kericuhan dalam mediasi Ahok dengan DPRD DKI.

Pantauan KompasTekno, hingga Sabtu (7/3/2015) pukul 12.00 WIB, tagar tersebut belum menghilang alias masih bertahan sebagai Trending Topic Twitter Indonesia dan dunia. Ini berarti sudah lebih dari 30 jam, tagar ini bertahan di daftar kata terpopuler di Twitter.

Pada Trending Topic Indonesia, tagar tersebut masih anteng merajai posisi pertama. Sementara di Trending Topic Worldwide tampak bahwa tagar #SaveHajiLulung bertengger di posisi kedua.

screenshot
Tagar #SaveHajiLulung jadi topik paling banyak dibicarakan di dunia dan di Indonesia
Trending Topic merupakan adalah cara Twitter menunjukkan topik yang menjadi percakapan paling ramai di layanan microblogging-nya dalam bentuk tanda pagar. Tagar yang diawali sendiri "#save" kerap digunakan untuk mendukung lembaga atau tokoh tertentu, seperti #SaveKPK dan #SaveAhok.

Tapi tampaknya fenomena #save kali tidak berlaku. Mayoritas netizen menggunakan tagar #SaveHajiLulung sebagai guyonan atas tindakan dan omongan politikus PPP itu.

Bentuk guyonan itu bermacam-macam. Mulai dari meme yang berisi foto haji Lulung, foto dinding-dinding kastil dari permainan Clash of Clans yang dimodifikasi, hingga meme polisi wanita yang diidentikkan dengan quote "di situ kadang saya merasa sedih".

screenshot
Salah satu guyonan tagar #SaveHajiLulung yang menggunakan kastil dari permainan Clash of Clans
"Kalo haji lulung dihadang begal, malah begalnya yg ngasih motor dan dompet sampe kolor2nya #SaveHajiLulung," kicau akun @AlfreddoDeBocori.

"Haji lulung mau masak mie, mie nya mateng sendiri udah di piring #SaveHajiLulung," tulis akun @adellaprilya.

"Can somebody wrap up and select Top 10 #SaveHajiLulung meme? This nation's sense of humor is just great. Haha!," komentar akun @IBenImages

Ahok dan DPRD

Ketegangan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dan anggota DPRD DKI bermula ketika pria yang biasa disapa Ahok itu frontal menolak usulan APBD 2015 yang diajukan DPRD DKI. Alasannya ada anggaran "siluman" senilai Rp 12,1 triliun dalam draft yang diajukan.

Ahok pun menanyakan anggaran siluman tersebut pada pejapat SKPD. Hal ini mengundang amarah para anggota DPRD DKI sehingga mereka melayangkan hak angket untuk melengserkan Ahok dari jabatannya.

Sebagai jalan tengah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyelenggarakan rapat mediasi antar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan DPRD DKI Jakarta. Pada sambutan penutup Ahok di rapat mediasi, Mantan Bupati Belitung Timur tersebut mengatakan tak bermaksud mendiskriminasi DPRD.

Ahok menegaskan dirinya hanya ingin bertanya pada pejabat SKPD apakah usulan yang diajukan sesuai dengan pembahasan atau tidak. Sebelum pertanyaannya terjawab, Haji Lulung langsung menyanggah pernyataan Ahok. "Ini kan setelah Bapak kumpulin (lurah dan camat) kemarin. Bapak bilang ke mereka, mana anggaran hasil pembahasan dan sesuai peraturan atau tidak," kata politikus tersebut.

Pernyataan Lulung ini membuat suasana di dalam ruang rapat semakin tidak kondusif. Para anggota Dewan berteriak dengan kata kasar dan ada pula yang berdiri maupun menyalakan mikrofon untuk interupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com