Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BISNIS

Pentingnya "Data Center" untuk Aktivitas Virtual

Kompas.com - 16/03/2015, 12:05 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

Dapat dibayangkan, bagi aplikasi kritikal seperti perbankan dan penyedia layanan telekomunikasi, hilang fungsi satu menit karena server mati bisa mengakibatkan kerugian miliaran rupiah. Contoh kasus, bila server yang mencatat data biaya penggunaan telepon mati, maka data penggunaan telepon pelanggan akan tidak terdeteksi.

Data center memerlukan infrastruktur fisik terbaik

Untuk menjaga agar keberlangsungan data center selalu terjaga, diperlukan infrastruktur fisik yang pintar dengan sistem monitoring terpadu. Hal itu berguna untuk memantau dan mencegah segala ancaman yang mengakibatkan matinya perangkat pada data center.

Dalam hal ini, Manajemen Infrastruktur Pusat Data atau Data Center Infrastructure Management (DCIM) menjadi penting. Sebagai tambahan, penggunaan software DCIM juga disarankan.

Software haruslah berupa aplikasi hasil perpaduan data dari sensor-sensor yang tersebar di seluruh area data center. Dalam perangkat lunak itu akan mencakup data temperatur, data kelembaban, data penggunaan listrik perangkat pada data center, dan banyak lagi.

Kondisi dari seluruh area data center dapat termonitor dengan baik dalam satu layar. Dengan demikian, pengelola data center akan diuntungkan dengan efisiensi penggunaan listrik, sebab pengatur sistem pendinginan di dalam area data center akan terjadi secara otomatis.

Seperti diketahui, sistem pendingin pada data center adalah sistem yang memakan listrik paling besar. Dengan pengaturan otomatis melalui software, konsumsi daya listrik dapat dipangkas hingga 30 persen. Efisiensi dalam jangka panjang dapat memangkas biaya yang harus dikeluarkan perusahaan.

Tak hanya itu. Peranti lunak DCIM juga dapat membantu pengelola data center untuk menghitung dengan cepat kapasitas data center-nya.

Selain menjadi peluang efisiensi biaya, hal tersebut juga mempengaruhi kecepatan tim IT untuk mendukung bisnis. Misalnya, pada bank yang berencana untuk menambahkan service internet banking bagi nasabah. Langkah itu berpengaruh pada meningkatnya data yang akan muncul. Selain itu juga meningkatkan jumlah arsitektur IT, seperti server, storage, dan network yang dibutuhkan.

Pada banyak kasus, biasanya pengelola data center memiliki cadangan kapasitas di dalam pusat data itu, antara lain berupa server, space atau ruangan ataupun hal lain yang sudah disiapkan bila suatu saat bisnis menuntut penambahan aplikasi. Hal ini biasa disebut over provisioning.

Pada dasarnya, cadangan kapasitas memakan biaya karena penggunaannya tidak optimal. Dengan menggunakan solusi DCIM, operator data center dengan cepat dapat menemukan kapasitas yang penuh sehingga bisa memberikan rekomendasi untuk menggunakan kapasitas cadangan agar optimal. Dengan begitu, data center dapat digunakan secara efisien dan menghemat biaya IT bagi perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com