Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Google Bikin Tablet yang Bisa Dicuci

Kompas.com - 25/03/2015, 10:49 WIB
|
EditorReza Wahyudi

KOMPAS.com - Google membuat sebuah tablet yang unik. Tablet ini bukan sekadar anti-air, melainkan pengguna bahkan bisa mencucinya dengan cairan klorin untuk membersihkannya dari berbagai kuman berbahaya.

Namun, tablet buatan Google ini bukan perangkat hiburan atau kerja kantoran. Perangkat genggam yang satu ini dipakai untuk menunjang kinerja dokter dan tim medis lain yang sedang menangani wabah Ebola.

Meski terkesan sepele, namun komputer tablet bisa berguna untuk banyak hal. Salah satunya, seperti dikutip KompasTekno dari The Verge, Selasa (24/3/2015), adalah mencatat rekaman medis pasien dengan cepat.

Bila tanpa tablet buatan Google tersebut, dokter dan tim medis memang masih bisa mencatat data yang dimaksud. Namun, metode pencatatan itu menggunakan kertas dan membutuhkan prosedur yang rumit.

Pertama, dokter yang berada dalam wilayah karantina harus menuliskan rekaman medis pasien di atas kertas. Selanjutnya dokter tersebut mesti berjalan ke ujung wilayah karantina, meneriakkan informasi-informasi medis yang didapatnya agar dicatat oleh dokter lain di luar tenda, dan menghancurkan kertas catatan yang digunakannya.

Bayangkan, betapa semua kerumitan itu hilang ketika muncul sebuah tablet yang bisa disterilkan menggunakan cairan klorin.

Jay Achar, dokter yang bertugas di Sierra Leone sebagai bagian dari Medecins Sans Frontieres (MSF) bercerita pada Wired tentang tablet tersebut. Saat itu, dia sempat meminta olong pada rekannya, Ivan Gayton, untuk mencari cara yang lebih efektif untuk mencatat rekaman medis pasien.

Gayton pun mendatangi para pengembang di Google.org demi memperoleh solusi. Tablet yang bisa dicuci tersebut kemudian muncul sebagai jawabannya.

Raksasa internet itu merancang tablet berbungkus polikabonat, sebuah senyawa yang terkenal karena ketahanannya pada suhu dan tekanan. Efek dari bahan tersebut membuat perangkat genggam ini bisa dicelupkan ke dalam cairan klorin selama 10 menit, yang merupakan prosedur keamanan baku di wilayah wabah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke