Media online pun mesti mempertimbangkan, apakah menjangkau audiens Facebook -berikut pendapatan dari iklan yang mendampingi konten- bisa memberikan manfaat yang lebih besar dari kerugian berupa kehilangan trafik dan data?
"Pada akhirnya ini bergantung pada model kerjasama yang disusun Facebook, apakah bisa menguntungkan untuk kedua belah pihak," ujar chief executive firma analisa SimpleReach.
Sejumlah media menanggapi dingin kabar rencana Facebook ini. The Guardian, misalnya, menganjurkan agar media online bersatu agar memiliki posisi tawar yang lebih tinggi di mata pengiklan, dibanding raksasa internet seperti Facebook dan Google.
Minggu lalu The Guardian memprakarsai jaringan iklan bernama Pangaea Alliance yang beranggotakan 5 media internasional, yakni CNN International, The Financial Times, Reuters, The Economist, dan The Guardian.
Untung buat Facebook
Soal pemuatan konten berita ini jadi masalah mendesak buat beberapa media yang trafiknya dari Facebook menurun, kemungkinan karena jejaring sosial tersebut belakangan lebih memprioritaskan video yang lebih menarik bagi pengiklan.
Ke depan, apabila model penayangan konten secara utuh di Facebook ini berhasil digulirkan, media yang tak ikut menaruh berita di Facebook bisa kalah bersaing dari media lain yang bekerjasama dengan jejaring sosial itu, misalnya dalam hal kecepatan loading konten.
Facebook pun bisa saja lebih memprioritaskan konten dari media-media yang bekerjasama menayangkan berita secara langsung di situsnya dalam news feed.
Konsultan surat kabar Alan D. Mutter mengatakan bahwa semua media nantinya harus lebih fleksibel dalam penayangan konten di luar situsnya sendiri. "Tapi untuk jangka pendek, hal ini terdengar menakutkan karena media ingin mengontrol brand, audiens, dan iklan mereka sendiri," katanya
Dia melanjutkan bahwa pada akhirnya Facebook lah yang akan diuntungkan dengan model penayangan konten seperti ini. "Hal tersebut meningkatkan kepuasan pengguna, menjaga agar pengguna lebih lama berada di situsnya, serta memperkaya konten yang akan meningkatkan rate iklan," ujar Mutter.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.