KOMPAS.com – Tak jarang, saat sedang asyik berselancar di dunia maya, berkunjung dari satu situs ke situs lainnya, tiba-tiba muncul warning "Layanan Tidak Tersedia" atau Error. Jika Anda pernah mengalaminya, kejadian itulah yang disebut dengan istilah downtime, yaitu kondisi web tak dapat diakses dalam jangka waktu tertentu.
Jengkel memang, apalagi jika Anda sedang diburu target pekerjaan. Anda dan perusahaan bukan hanya rugi dari sisi waktu, tapi juga finansial. Lalu, apa yang sebetulnya terjadi di balik downtime?
Terputusnya pasokan listrik
Saat pasokan listrik terputus, keberlangsungan sistem kerja pada server di data center dapat terganggu (uptime). Ini yang disebut dengan downtime.
Kondisi downtime adalah ancaman utama bagi data center, terutama pada negara yang pasokan listriknya kurang baik. Pada saat-saat seperti itu dibutuhkan generator sebagai back up daya dan Uninterruptible Power Supply (UPS). Fungsinya sebagai penahan aliran listrik agar perangkat di data center dapat bertahan sampai generator siap memasok listrik.
Untuk itulah, syarat utama membangun data center adalah adanya proteksi dengan sistem cadangan, yaitu cadangan daya dan UPS. Pasalnya, server pada data center tidak boleh mati. Ya, bahkan untuk sedetik pun. Bila terlanjur mati, akan butuh waktu lama untuk mulai kembali menghidupkannya (re-boot) kembali.
Perlu diketahui, efektifitas UPS bergantung pada kebugaran baterai yang masa efektifnya adalah dua sampai empat tahun, tergantung ukuran dan kondisi beban yang di-back up oleh UPS tersebut. Semakin bugar baterai, semakin dapat diandalkan kinerjanya. Oleh karena itu, keseluruhan unit baterai harus diganti secara reguler.
Begitu juga dengan generator. Harus ada pemeliharaan meliputi penggantian komponen, pelumasnya atau radiatornya hingga penggantian secara keseluruhan lantaran umur efektifnya sudah habis.
Kelalaian manusia
Dilansir dari situs Schneider Electric, gangguan terbesar sebetulnya tak hanya datang dari sistem, melainkan juga kelalaian manusia. Situs tersebut menjelaskan, bahwa sistem yang baik juga membutuhkan monitoring yang baik dari Sumber Daya Manusia (SDM). Apakah perencanaan, desain, spesifikasi, hingga berjalannya sistem sudah memadai dan sesuai dengan pengawasan?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.