Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Sony Mobile Tanggapi "Tudingan" Contek Xiaomi

Kompas.com - 02/04/2015, 13:14 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Konsep ini meminjam prinsip tapping saat kita menaiki Commuter Line atau Trans Jakarta. Pun juga yang terjadi saat kita melakukan pembayaran dengan kartu elektronik.

Beberapa perangkat Sony sudah disematkan teknologi NFC. Pengguna yang sedang mendengarkan musik di smartphone, misalnya, dapat menyambung musik tersebut ke speaker agar suara lebih kencang. Caranya hanya dengan mendekatkan lambang NFC di kedua perangkat.

Sama halnya ketika pengguna ingin membidik gambar lewat smartphone. Kadang gambar yang ingin dibidik terpaut jarak jauh dan tak bisa dijangkau kamera smartphone. Tak perlu bingung, cukup rekatkan lambang NFC di smartphone dengan lambang NFC di lensa kamera buatan Sony. Maka, kemampuan lensa bakal ditransfer ke smartphone.

Dengan teknologi teranyar, pengguna juga bisa menghubungkan smartphone, PlayStation, dan Smart TV. Ini membantu mereduksi kerepotan saat sedang main PS menggunakan televisi. Kerap, permainan harus terhenti ketika teman datang dan ingin menonton serial drama, contohnya.

Tak perlu gondok, cukup pindahkan layar tampilan PS dari televisi ke smartphone. Lalu, teman bisa menonton serial drama kesukaannya tanpa mengganggu aktivitas bermain PS.

"Kita kembangkan teknologi konektivitas tinggi antara pengguna dan mesin, mesin dan pengguna, serta mesin dan mesin," kata Totoki San.

Sistem yang sudah dikembangkan Sony ini mengacu pada konsep Internet of Things (IoT). Saat ini, semua perusahaan teknologi punya visi menuju realisasi konsep tersebut. Yakni keterhubungan tingkat tinggi antar benda-benda di kehidupan manusia.

Lini bisnis Sony yang beragam bisa jadi mempermudah pengembangan IoT ala Sony. Pasalnya, diharapkan 2020 mendatang semua raksasa teknologi sudah bermigrasi ke implementasi konsep tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com