Menurut sang sumber yang tidak mau disebutkan namanya ini, seperti KompasTekno kutip dari Bloomberg, Sabtu (11/4/3025), tujuan penjualan divisi tersebut agar Nokia bisa lebih berfokus ke bisnis jaringan wireless atau nirkabel.
Divisi peta digital tersebut pun tampaknya cukup diminati oleh perusahaan-perusahaan besar, baik dari industri teknologi informasi hingga dunia otomotif.
Salah satu perusahaan yang diduga telah menyatakan ketertarikannya adalah Uber Technologies. Perusahaan yang sedang naik daun tersebut bergerak di bidang penyewaan mobil melalui aplikasi di smartphone.
Selain Uber, masih menurut sang sumber, pabrikan mobil asal Jerman juga sudah menyatakan keinginannya untuk membeli divisi Here dari Nokia tersebut.
Tidak disebutkan pabrikan mana yang tertarik, meski nama seperti BMW, Mercedes-Benz, atau Volkswagen Group diduga sebagai pihak tersebut.
Untuk mendapatkan divisi peta itu, perusahaan calon pembeli diharuskan merogoh kocek yang cukup dalam. Nilai valuasi dari Here saat ini ada di angka 2,1 miliar dollar AS.
Akan tetapi, nilai tersebut sudah turun jauh. Saat ingin memulai bisnis peta ini, Nokia mengeluarkan dana sebesar 8,1 miliar dollar AS untuk mengakuisisi perusahaan Navteq, pihak pengembang di balik Here.
Nokia sendiri dikatakan memang berkeinginan untuk menjual divisi peta tersebut. Namun, apabila tawaran harga dari calon pembeli dianggap kurang memenuhi persyaratan, Nokia akan membatalkan niatnya untuk menjual Here.
Saat ini, aplikasi Here sudah digunakan lebih dari 2,5 juta pengguna.
Apliksi tersebut tersedia secara pre-installed di produk Microsoft Lumia. Selain itu, ia juga sudah bisa diunduh di perangkat berbasis Android dan iOS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.