Pada bagian ini, saya kemudian merasakan dilema pribadi. Di satu sisi, saya percaya bahwa informasi yang terbuka adalah perlu untuk menjaga manusia tetap beradab. Dengan kemampuan melihat isi pikiran pihak lain, maka kita bisa mencoba memahami kedudukan pihak lain.
Jika menurut pada pemikiran itu, sensor adalah sesuatu yang tidak perlu. Sensor justru mencegah akses pada pemikiran pihak lain, yang artinya mencegah akses pada pengertian pada pihak lain.
Tapi di sisi lain, saya sungguh tidak melihat adanya manfaat dari penyebaran kebencian. Kemudian timbul kecemasan bahwa kebencian yang dipropagandakan itu bisa menular pada pembacanya, yang kemudian berujung pada tindakan. Di situ bahayanya!
Idealnya, semua pengguna internet memiliki daya pikir yang baik sehingga bisa melihat kebencian itu sebagai sesuatu yang tak beralasan. Tapi kenyataannya tidak demikian, ada banyak pengguna yang mungkin terpengaruh, karena kurang dewasanya pemikiran, atau sebab lainnya.
Dalam hal ini, pemikiran saya diliputi oleh kecemasan. Kita tidak mau kan terulang lagi peristiwa kebencian massal seperti yang pernah menodai sejarah bangsa-bangsa di bumi ini berkali-kali, di Eropa maupun di negeri kita sendiri?
Mungkin ada baiknya saya redakan kecemasan itu dengan tidak terhubung dulu ke jaringan internet, sejenak saja. Mungkin dengan demikian saya bisa melemaskan urat syaraf yang tegang dan mengambil napas dalam-dalam.
Tulisan ini merupakan bagian dari seri kolom bertajuk Kolase. Seperti namanya, Kolase menyiratkan sesuatu yang disambung-sambungkan jadi satu dari beberapa hal yang mungkin tidak selalu terkait langsung.
Tulisan ini menampilkan opini pribadi dari Editor KompasTekno, Wicak Hidayat. Opininya tidak menggambarkan opini perusahaan. Penulis bisa dihubungi lewat blog wicakhidayat.wordpress.com atau twitter @wicakhidayat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.