Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alternatif Play Store untuk Pengembang Aplikasi Android

Kompas.com - 16/04/2015, 12:30 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Programer Android di Indonesia selain ke Google Play, juga bisa mencoba toko aplikasi Mobo Market. Toko aplikasi ini sudah ada di Indonesia sejak 2013 lalu dan sedang mengatur langkah untuk mengembangkan daftar aplikasi lokal serta membuat sistem pembayaran sendiri.

Marketing Manager Baidu Indonesia, Iwan Setiawan mengatakan bahwa Mobo Market kini telah berisi 643.000 aplikasi terdaftar. Dari total tersebut, sebanyak 2000 aplikasi merupakan hasil karya pengembang piranti lunak Tanah Air.

"Dari keseluruhan aplikasi ada sekitar 2.000 aplikasi buatan lokal, developer-nya sendiri sekarang ada 283 orang. Targetnya, akhir 2015 ini kami bisa menambah sekitar 1.000 aplikasi dari developer lokal," Jelas Iwan di sela konferensi startup Echelon Indonesia, Rabu (15/4/2015).

"Keuntungannya di sini ya, kami punya fitur highlight yang menampilkan rekomendasi aplikasi berdasarkan tren yang sedang ada. Misalnya seperti ini," imbuhnya sambil menunjukkan banner bertuliskan Race Fast and Furious di header Mobo Market.

Banner tersebut ketika diklik akan merujuk pada daftar game balap, antara lain berjudul Fast Racing 3D, Furious Car Driver 3D dan Fast Furious Driving Simulator.

Dia melanjutkan, agar dapat masuk ke Mobo Market, pemilik aplikasi cukup mengirimkan file mereka dalam bentuk apk dan deskripsinya melalui e-mail. Selanjutnya, tim Mobo Market akan menyeleksi aplikasi tersebut berdasarkan konten. Aplikasi yang masuk juga dipindai untuk menghindari kemungkinan berisi malware.

"Screening kami cuma masalah keamanan saja, agar dapat dipastikan aplikasi tersebut aman dan bebas dari malware. Setelah itu akan kami langsung pajang di Mobo Market," terang Iwan.

"Indonesia punya banyak developer bagus tapi seringnya mereka tidak tahu cara mempromosikan karyanya," komentarnya.

Sistem pembayaran

Selain mengembangkan Mobo Market agar makin banyak menaungi developer lokal, perusahaan juga berniat membuat sebuah sistem pembayaran. Sistem pembayaran yang dimaksud hanya diterapkan untuk in-app-purchase atau pembelian item-item dalam sebuah game, sehingga mengunduh game bisa tetap gratis.

Iwan mengatakan, selama ini in-app-purchase dalam game di Mobo Market masih mengandalkan Google Play Store. Pengguna bisa membeli, namun uang tersebut dibayarkan kepada Google, melalui sistem billing mereka.

"Tahun ini kami fokus mengembangkan payment gateway, mencari developer dan partnership. Soal payment gateway ini untuk in-app-purchase saja, aplikasinya tetap gratis. Kalau sekarang kan pembayaran (in-app-purchase) masih lari ke luar, ke Google Play," terang Iwan.

"Sekarang kami belum mendapatkan rekanannya. Kami masih terbuka dan mencari rekan yang bisa menghubungkan antara bank, retail, voucher dan pulsa. Kalau ke depan ada project pemerintah seperti e-money pun kami akan sambut," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com