Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesan Pertama Menggenggam Zenfone 2

Kompas.com - 22/04/2015, 20:02 WIB
Oik Yusuf

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertama kali diumumkan dalam ajang CES 2015 awal tahun ini, Selasa (21/4/2015) kemarin seri smartphone terbaru dari Asus, Zenfone 2, resmi diluncurkan di Indonesia melalui sebuah acara di Jakarta.

Zenfone 2 merupakan penerus ponsel pintar seri Zenfone sebelumnya dari Asus. Lantaran produk terdahulu itu laris manis, Asus optimis Zenfone 2 bakal lebih jauh mengukuhkan posisinya di pasaran smartphone Indonesia.

Nah, seperti apa Zenfone 2, sang ujung tombak baru dari Asus? Simak kesan pertama menjajalnya dalam ulasan singkat berikut ini.

Mirip tapi beda

Oik Yusuf/ Kompas.com Tampak depan dan belakang Asus Zenfone 2 ZE551ML

Dalam acara peluncuran di Hotel Pullman, Central Park itu, Kompas Tekno berjumpa dengan Zenfone 2 ZE551ML, varian tertinggi yang dibekali dengan RAM berkapasitas 4 GB.

Tampang muka Zenfone 2 ini boleh dibilang mirip dengan pandahulunya, dengan layar yang dikelilingi bingkai plastik hitam mengkilap berlogo "Asus" dan tiga buah softbutton.

Di bawah ketiga softbutton itu terdapat bagian "dagu" dari bahan metal.

Elemen desain inilah, antara lain, yang menjadi ciri khas rancangan Zenfone dan dipertahankan dalam generasi kedua ponsel tersebut.

Oik Yusuf/ Kompas.com Sisi atas Asus Zenfone 2

Yang beda, tombol pengatur volume kini dipindahkan ke bagian punggung, di bawah lensa kamera dan dual-LED flash, sementara tombol power berada di bagian atas bersama dengan konektor jack audio 3,5 mm.

Bagian belakang Zenfone 2 yang terbuat dari plastik berteksur mirip logam ini sebenarnya merupakan penutup yang bisa dilepas.

Di baliknya terdapat kompartemen tempat memasang baterai, kartu memori micro-SD, dan tentu saja sepasang SIM card yang bisa digunakan sekaligus.

Oik Yusuf/ Kompas.com Kompartemen baterai yang sekaligus memuat slot kartu SIM dan micro SD, di balik penutup belakang Zenfone 2

Kendati terdapat dua buah, hanya SIM card dalam slot pertama saja yang bisa digunakan untuk mengakses jaringan seluler berkecepatan tinggi 3G atau 4G LTE yang didukung oleh Zenfone 2. Lainnya hanya bisa tersambung ke jaringan 2G.

Memori lega

Oik Yusuf/ Kompas.com Sebagian tampilan Android 5.0 berlapis antarmuka Zen UI di Asus Zenfone 2

Zenfone 2 menjalankan sistem operasi Android 5.0 Lollipop yang dilapis antarmuka ZenUI ala Asus. Tampilannya secara umum terlihat bersih dan simple, dengan elemen-elemen desain yang cenderung flat.

Asus membekali dua model teratas Zenfone 2 dengan RAM sebesar 4 GB. Fitur inilah, antara lain, yang didengung-dengungkan pembuatnya sebagai keunggulan Zenfone 2 dibanding smartphone lain di pasaran.

Manfaat RAM sebesar itu, menurut Asus, bakal terasa ketika pengguna menjalankan banyak aplikasi sekaligus dan berpindah-pindah antar aplikasi tersebut (multitasking).

Oik Yusuf/ Kompas.com Zenfone 2 dibekali RAM 4GB yang mampu menampung banyak aplikasi dalam skenario multitasking

RAM yang lega bisa menampung banyak program sehingga mempermulus kinerja multitasking.

Spesifikasi lain dari Zenfone 2 mencakup prosesor quad-core 64-bit Intel Atom Z3560/Atom Z3580, pilihan kapasitas media penyimpanan internal 16/ 32/ 64 GB, dan kamera 13 megapiksel.

Tak seperti seri terdahulu, Zenfone 2 hanya menyediakan satu ukuran layar, yakni 5,5 inci. Hanya saja, ada dua pilihan resolusi HD (1280x720) dan full HD (1920x1080).

Di Indonesia, Zenfone 2 tersedia dalam 4 varian dengan rentang harga antara Rp 2,7 juta hingga Rp 4,5 juta. Konsumen Tanah Air akan bisa mencicipi kemampuan perangkat ini saat ia mulai tersedia di pasaran, pertengahan Mei mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com