Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Indonesia, Internet Tak Perlu Adil dan Setara?

Kompas.com - 25/04/2015, 08:05 WIB
Reza Wahyudi

Penulis

Nah, soal situs mana saja yang bisa diakses gratis atau tidak, menurut Alex hal itu ditangani oleh pihak Facebook.

Alex mengatakan, sebenarnya pihak Facebook juga tidak pernah membatasinya. "Mereka justru kemarin itu melakukan gerilya, setahu saya, mencari kerja sama dengan banyak pihak," kata Alex.

Perlu dicatat bahwa, ada hal yang berbeda jika melihat soal "internet netral" dan program Internet.org tadi. Internet.org adalah program yang memberikan akses gratis, artinya ada komponen biaya yang diabaikan. Sedangkan prinsip "internet netral" adalah soal bisa atau tidaknya sebuah situs diakses, bukan soal bayar atau tidaknya mengakses situs tersebut.

Maka wajar saja jika sebuah situs yang tidak bekerjasama dengan program tersebut kemudian tidak menikmati akses gratis. Selama akses ke situs tersebut tidak dihalang-halangi atau dipersulit.

Indonesia Memang Tidak Mendukung?

Kembali ke net neutrality, Alex mengatakan bahwa program Internet.org memang tidak mendukung net neutrality.

Penolakan terhadap kampanye "internet netral" tersebut juga dilakukan Indosat. "Indosat sangat tegas menolak yang namanya net neutrality," kata Alex.

Tak hanya Indosat, semua operator dan pemerintah disebutkan sepakat tidak mendukung kampanye yang dicetuskan oleh Tim Wu, seorang profesor di Universitas Columbia pada tahun 2003 tersebut.

"Semua operator firm, pemerintah juga firm bahwa kita tidak mendukung net neutrality," kata Alex.

Tidak Ada Situs "Anak Emas"

Karena operator seluler di Indonesia tidak mendukung net neutrality, mereka bisa menganak-emaskan atau bahkan menganak-tirikan sebuah penyedia konten. Misalnya, operator dapat mempercepat akses sebuah situs asal membayar dengan tarif tertentu.

"Sangat bisa tapi yang bisa dibedakan hanya di core-nya saja, di radio tidak bisa dibedakan. Kalo tidak ada sinyal ya tidak ada sinyal aja," ujar Alex sangat ditanya soal kemampuan operator untuk memberikan layanan khusus.

Meski mempunyai kemampuan tersebut, menurut Alex, tidak ada satu pun operator di Indonesia yang melakukan praktik pemberian layanan yang lebih baik untuk penyedia konten tertentu.

Artinya, sepengetahuannya, di Indonesia saat ini belum ada satu situs pun yang dianak-emaskan atau dianak-tirikan oleh operator telekomunikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com