Kembali ke net neutrality, Alex mengatakan bahwa program Internet.org memang tidak mendukung net neutrality.
Penolakan terhadap kampanye "internet netral" tersebut juga dilakukan Indosat. "Indosat sangat tegas menolak yang namanya net neutrality," kata Alex.
Tak hanya Indosat, semua operator dan pemerintah disebutkan sepakat tidak mendukung kampanye yang dicetuskan oleh Tim Wu, seorang profesor di Universitas Columbia pada tahun 2003 tersebut.
"Semua operator firm, pemerintah juga firm bahwa kita tidak mendukung net neutrality," kata Alex.
Tidak Ada Situs "Anak Emas"
Karena operator seluler di Indonesia tidak mendukung net neutrality, mereka bisa menganak-emaskan atau bahkan menganak-tirikan sebuah penyedia konten. Misalnya, operator dapat mempercepat akses sebuah situs asal membayar dengan tarif tertentu.
"Sangat bisa tapi yang bisa dibedakan hanya di core-nya saja, di radio tidak bisa dibedakan. Kalo tidak ada sinyal ya tidak ada sinyal aja," ujar Alex sangat ditanya soal kemampuan operator untuk memberikan layanan khusus.
Meski mempunyai kemampuan tersebut, menurut Alex, tidak ada satu pun operator di Indonesia yang melakukan praktik pemberian layanan yang lebih baik untuk penyedia konten tertentu.
Artinya, sepengetahuannya, di Indonesia saat ini belum ada satu situs pun yang dianak-emaskan atau dianak-tirikan oleh operator telekomunikasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.