Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BISNIS

Fakta di Balik Kisruh Dana UPS yang Menyeret Haji Lulung...

Kompas.com - 07/05/2015, 07:30 WIB
Muhamad Malik Afrian

Penulis

Selain lamanya waktu perpindahan, yang perlu dicatat adalah keandalan dari masing-masing tipe terhadap kemampuan menangani permasalahan yang timbul dari jaringan listrik PLN, yaitu kemampuan menangani tegangan naik atau turun, harmonik, sag (mati sesaat atau berkedip), swell (lonjakan tegangan), pergeseran fase, dan kemampuan untuk menerima daya dari genset sebagai pengganti listrik PLN untuk beberapa jam per-hari.

Adapun tipe offline tetap berada dalam posisi idle selama catu daya yang ada normal dan stabil. Tipe ini hanya beraksi saat terjadi power failure.

Sementara itu, online UPS mempunyai baterai yang selalu terhubung dengan inverter sehingga tidak ada transisi sumber pemasok daya yang diperlukan saat terjadi pemadaman. Pada topologi UPS line interactive membutuhkan sedikitnya 20 ms untuk masa transisi dari pemasok daya utama ke baterai.

Beberapa waktu lalu, tipe online ini umumnya hanya digunakan untuk instalasi industri dengan daya 10KW atau lebih. Saat ini tipe tersebut juga mulai tersedia bagi konsumen rumah tangga dengan daya kurang dari 500 watt.

Pada umumnya tipe online lebih cocok digunakan apabila arus listrik kurang stabil dan pemadaman terbilang sering terjadi. Biasanya UPS jenis ini digunakan hanya untuk menggantikan listrik PLN selama 5 hingga 15 menit. Fungsinya untuk memberikan tambahan waktu dan pilihan bagi pengguna untuk mematikan perangkatnya atau menambah waktu hingga pasokan listrik kembali normal.

Kesimpulannya, memang ada beberapa fungsi dan tipe UPS yang bisa digunakan serta memiliki harga bervariasi. Pertanyaannya, apakah kisruh dana siluman mengenai pengadaan UPS dengan nominal hingga miliaran rupiah dirasa wajar atau memang jelas-jelas ada praktik penyelewengan dana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com