KOMPAS.com - Tahun lalu, Nintendo berada dalam ceruk keterpurukan terdalam. Konsol Wii U yang digodok sebagai suksesor Wii, tak mampu menarik perhatian massa. Produk lainnya, 3DS, juga tak bisa diandalkan guna mendulang kesuksesan serupa dengan pendahulunya, Nintendo DS.
Beberapa tahun belakangan, Nintendo memang perlahan lengser dari jejeran persaingan industri teknologi papan atas. Tapi tahun ini pabrikan Jepang tersebut kembali unjuk gigi. Setelah empat tahun merugi, 2015 menjadi tahun pertama Nintendo kembali mendulang untung.
Dilansir KompasTekno, Jumat (8/5/2015) dari Time, Nintendo mengumkan laba usahanya sebanyak 208 juta dollar atau setara Rp 2,7 triliun, selama tahun fiskal. Angka ini menunjukkan pertumbuhan pesat setelah tahun sebelumnya Nintendo merugi 390 juta dollar AS atau setara Rp 5,1 triliun. Secara keseluruhan, laba bersih perusahaan tahun ini 350 juta dollar AS atau Rp 4,5 triliun.
Pencapaian tahun ini tentu membawa angin segar bagi Nintendo. Upaya mereka mengembalikan pamor perusahaan nyatanya membuahkan hasil. Selama setahun, Nintendo gencar menelurkan game baru pada konsol-konsolnya yang memicu minat masyarakat.
Di antaranya Pokemon Omega Ruby dan Alpha Sapphire di 3DS. Selain itu adapula Super Smash Bros dan Mario Kart 8 pada Wii U.
Namun, tantangan ke depan tentu akan semakin sulit. Pasalnya, teknologi canggih semakin berkembang. Nintendo harus berlari cepat untuk menyusul ketertinggalannya dengan pabrikan lain di ranah sama. Nintendo sadar betul hal ini.
Sebelumnya, perusahaan yang berdiri sejak 1889 ini lantang menolak pembuatan aplikasi game untuk perangkat pintar. Sebab, Nintendo ingin mempertahankan game-game buatannya tersemat pada konsol yang diusung.
Kini, Nintendo mulai berkompromi dengan tuntutan zaman. Maret lalu, sang CEO Satoru Iwata mengungkap, timnya sedang menggodok aplikasi game untuk perangkat pintar.
Bersamaan dengan pengunguman profit perusahaan, Kamis, 7 Mei kemarin, Nintendo juga membeberkan rencana kerjasama dengan Universal Studio. Maskot-maskot bawaan Nintendo, seperti Mario, bakal hilir mudik di taman bermain Universal Studio.
Langkah progresif Nintendo menandai bangunnya pelopor industri game tersebut mati suri. Di industri teknologi, inovasi dan inisiatif cepat memang harga mati untuk maju dan tak tergerus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.