Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pembuat Peta" Google Ditutup Gara-gara "Android Pipis"

Kompas.com - 12/05/2015, 14:18 WIB
|
EditorReza Wahyudi
KOMPAS.com - Pasca kejadian "Android pipis" di logo Apple, Google memilih untuk menutup fitur Map Maker di layanan pemetaan milik mereka. Mereka mengatakan ingin memperbaiki sistem moderasi dalam fitur tersebut.

"Seperti yang sudah diketahui, terjadi peningkatan pada jumlah serangan spam yang diarahkan pada kami. Sebagai konsekuensinya, kami menghentikan proses auto-approval dan user moderation," tulis Product Manager Google Pavithra Kanakarajan dalam pengumuman di forum resmi Google.

"Kami telah memutuskan untuk mematikan sementara proses editing peta di seluruh dunia, mulai Selasa, 12 Mei 2015, sampai sistem moderasi kami kembali dapat bekerja. Ini hanya penutupan sementara dan kami harap akan segera selesai," imbuhnya.

Pada akhir bulan lalu, di dalam Google Maps tiba-tiba muncul maskot Android raksasa yang sedang "pipis" di logo Apple. Google pun kebakaran jenggot dan langsung menghapus vandalisme digital itu.

Seperti dikutip KompasTekno dari ArsTechnica, Selasa (12/5/2015) pelakunya memasukkan gambar tersebut menggunakan fitur Map Maker, yang memang dibuat dan dimoderasi oleh Google. Selain meninggalkan jejak Android pipis, pelaku vandalisme tersebut juga mengukir pesan yang mencemooh kelemahan dalam sistem moderasi Map Maker.

Sejatinya Map Maker merupakan layanan pengolah peta online yang mengizinkan penggunanya menambahkan gambar jalan, rel kereta, bangunan, jalur sepeda dan lain hal sejenis.

Ide utamanya adalah membuat para penduduk lokal suatu daerah bisa mengakses peta tersebut dan memperbaiki kesalahan penempatan gedung di Google Maps. Terutama karena tidak semua negara di dunia bersedia menyerahkan pemetaan area publik yang detil.

Dengan Map Maker, pemetaan pun berjalan secara crowdsourcing. Semua orang bisa turut serta memberikan masukan dan membuka peta mengenai daerah-daerah yang sebelumnya tak diketahui.

Misalnya, Korea Utara yang sebelumnya hanya tampil sebagai lembaran putih, kini karena adanya masukan dari publik maka kini dapat menampilkan lokasi-lokasi landmarks dan jalanan kota.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com