Menurut Hugo, dirilisnya perangkat flagship Mi Note pada Januari lalu menjadi titik balik bagi perusahaan smartphone Tiongkok itu di panggung global.
Hugo mengatakan bahwa ulasan-ulasan tentang Mi Note yang ditulis oleh pihak luar Tiongkok yang ternyata bernada positif, memperkuat opininya tentang posisi Xiaomi sat ini.
"Banyak yang telah melihat perangkat ini (Mi Note) berkata bahwa ini adalah penegasan yang berasal dari Xiaomi (bahwa mereka bukan perusahaan tukang tiru)," ujar Hugo.
Produsen-produsen smartphone Tiongkok belakangan memang mendapat pujian dalam hal performa smartphone yang dihasilkan. Selain Xiaomi, sebut saja OnePlus, Meizu, dan sebagainya, yang membuat smartphone dengan spesifikasi tinggi dengan harga lebih terjangkau.
Selama beberapa tahun terakhir, Xiaomi memang identik dengan sebutan "tiruan Apple," karena desain antarmuka MIUI yang digunakan mirip dengan antarmuka iOS, sistem operasi Apple yang dipakai dalam iPad dan iPhone-nya.
Namun, seiring dengan meningkatnya popularitas Xiaomi dan posisinya di pasar smartphone global di tahun lalu (kini nomor empat dunia), maka konsumen dan media mulai memberikan fokus yang lebih besar terhadap produsen smartphone Tiongkok ini.
Seperti dikutip KompasTekno dari Android Headlines, Minggu (17/5/2015), Cepatnya pertumbuhan Xiaomi kini menjadi perhatian lebih dari fans dan media, alih-alih terus-terusan mengasosiasikannya dengan Apple.
"Kami sekarang bisa membuat produk berkelas yang bisa bersaing dengan produk buatan siapa saja, termasuk Apple," imbuh Hugo.
Jika Xiaomi ingin ekspansinya ke luar Tiongkok sukses, maka Xiaomi seharusnya bukan hanya bersaing dengan Apple, namun juga harus mampu membedakan dirinya dari Apple.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.