Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Masa Depan, Tidak Ada Pekerjaan?

Kompas.com - 19/05/2015, 09:31 WIB
Wicak Hidayat

Penulis

Namun perubahan yang akan datang ini berbeda cukup drastis dari sekadar mekanisasi dan industrialisasi pertanian. Kecerdasan buatan bisa menggantikan pekerjaan yang selama ini masih mengandalkan manusia.

Lembaga pemberitaan, misalnya, sudah menerapkan "robot" alias program komputer untuk menggantikan kerja reporter di bidang tertentu.

Tepatnya, hal ini dilakukan Associated Press pada Juni 2014 dengan memanfaatkan teknologi dari perusahaan bernama Automated Insights untuk menulis berita dari laporan keuangan.

Tentu, masih ada batasan akan apa yang bisa dilakukan oleh peranti lunak. Manusia masih harus terlibat dalam penulisan berita pada umumnya.

Ford, dalam wawancara dengan Wired, mengatakan pekerjaan yang bakal digantikan oleh robot bukan hanya dari tipe keahlian rendah tapi juga untuk mereka yang, seperti lagu Iwan, empat tahun lamanya bergelut dengan buku alias para sarjana.

Ford mengatakan, ada jenis-jenis pekerjaan yang sudah bisa diprediksi hasilnya. Inilah jenis pekerjaan yang bakal tergantikan. Tak hanya sebatas lulusan sarjana umum, bahkan sarjana profesi pun tak lepas dari "ancaman" ini.

Bukan Hanya Kabar Buruk

Kesannya memang kabar buruk. Pekerjaan yang seharusnya dilakukan manusia bakal digantikan oleh robot, komputer dan kecerdasan buatan.

Namun Ford justru melukiskan masa depan itu sebagai sesuatu yang menggembirakan. Menurutnya, sistem ekonomi di masa depan bakal berubah drastis.

Ia melihat akan adanya pemasukan standar bagi "semua orang", sebuah jaminan penghasilan yang diberikan untuk seluruh warga masyarakat. Lalu, bagi mereka yang mau menghabiskan waktunya untuk belajar dan kuliah, akan ada pemasukan lain di luar itu.

Jaminan penghasilan yang dibayangkan Ford akan memberikan "modal" bagi warga masyarakat untuk bisa melakukan hal-hal yang lebih seru. Kewirausahaan, menurutnya, justru bakal meningkat.

"Orang bilang adanya jaminan penghasilan akan menjadikan orang pemalas dan merusak tatanan ekonomi. Saya pikir justru sebaliknya, hal itu akan mendorong kita untuk semakin getol berwirausaha dan mengambil risiko," tuturnya.

Sebuah studi yang dibuat PEW Internet, Agustus 2014 lalu, mengutip pandangan optimistis dari Vint Cerf, salah satu "Bapak Internet Dunia" yang menjabat VP dan Chief Internet Evangelist Google.

Menurut Cerf, sepanjang sejarah, teknologi terbukti menciptakan pekerjaan lebih banyak dari yang dihapuskannya. Setidaknya, kata Cerf, kan harus ada orang yang membuat dan merawat robot-robot tersebut.

Masih dari studi yang sama, Jonathan Grudin, peneliti di Microsoft, mengatakan bahwa pekerjaan akan selalu ada demikian juga dengan pengangguran. "Ketika (populasi manusia) mencapai angka miliaran, ada miliaran pekerjaan juga yang tersedia. Kita tidak kekurangan hal-hal yang perlu dikerjakan, hal itu tak akan berubah," tuturnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com