Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merintis Startup Harus Perhatikan Identitas Digital

Kompas.com - 31/05/2015, 09:31 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Membuat usaha rintisan atau startup, khususnyaberbasis e-commerce  tidak sekadar asal berjualan saja. Pengusaha startup yang sedang merintis usaha jenis ini mesti membangun ciri khas atau identitas digital agar mudah menjangkau calon pelanggannya.

Identitas tersebut pun bukan sekadar perkara Search Engine Optimization (SEO) saja, ada langkah awal yang harus diinisiasi oleh pemilik usaha.

Dalam seminar UKM Scale Up yang diadakan Asosiasi E-commerce Indonesia (IdEA), Sabtu (30/5/2015), praktisi branding Erwin Panigoro berbagi tips mengenai cara mengembangkan identitas digital yang dimaksud.

Menurutnya, identitas digital adalah bagaimana membuat sebuah usaha bisa dikenali orang di dunia digital. Contoh paling mudah untuk membayangkan identitas ini, menurut Erwin, adalah membayangkan bagaimana hal-hal terkait usaha seseorang bisa muncul dalam hasil pencarian Google.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan identitas layanan, situs atau e-commerce seperti apa yang akan kamu dirikan itu. Berikan definisi dan penjelasan mengenai startup digital buatanmu dan tentu saja namanya.

Jika sudah selesai merumuskan hal tersebut, lanjutkan dengan mengukuhkan merek yang akan kamu besarkan melalui startup tersebut. Merek yang sudah kamu putuskan akan digarap sebaiknya didaftarkan ke Dirjen Hak Kekayaan Intelektual agar nama tersebut tidak dipakai oleh orang lain.

Erwin yang juga menjabat sebagai Direktur Tram Digital ini menjelaskan, hal penting kedua dalam membangun identitas digital adalah mengaitkan identitas tersebut kepada aset-aset digital mereka. Aset tersebut bisa saja berupa akun Facebook, Twitter, Instagram, Tumblr, dan lain sejenisnya.

Aset-aset ini akan jadi senjata berguna untuk dipakai berinteraksi dengan pelanggan seiring pemilik usaha rintisan untuk menyadarkan orang tentang kualitas merek dan layanan mereka.

Setelah kedua hal itu dilakukan, maka dasar-dasar pembentukan identitas digital sudah ada. Tinggal bagaimana pendiri usaha rintisan tersebut mengembangkannya lebih jauh.

“Kalau sudah punya identitas digital, maka nama brand kamu akan meninggalkan jejak digital. Misalnya ketika ada sesorang yang sedang searching kata kunci sesuatu di Google, maka di halaman ke berapa bisa muncul nama brand kamu,” pungkas Erwin.

Tak harus bikin situs

Selain bicara membangun identitas digital startup e-commerce, Erwin juga memberikan tips untuk membangun usaha tersebut tanpa harus membuat halaman web secara lengkap. Tujuannya adalah memangkas biaya pengadaan dan perawatan web tersebut, terutama bagi mereka yang modalnya cenderung minimalis.

Perintis yang ingin menekan modal boleh saja menggunakan metode redirect untuk mengelola identitas digitalnya. Metode ini tetap memerlukan sebuah nama domain, namun pemilik usaha tidak perlu menata tampilannya hingga lengkap dan cantik layaknya situs-situs e-commerce besar.

Tips dari Erwin menyarankan url nama domain mereka diarahkan ke halaman aset digital milik usaha rintisan itu. Contohnya ketika sesorang mengetik nama domain usaha kamu, maka yang akan terbuka adalah Facebook fanpage resminya.

"Manfaatkan aset digital kamu untuk dipakai sebagai halaman muka ketika orang mengakses url milikmu. Hal seperti ini banyak dipakai di China," ujarnya.

"Metode seperti ini berguna untuk usaha kecil menengah yang konsepnya tidak mengirim barang. Kalau jualan makanan seperti gado-gado, tentu tidak perlu menghabiskan dana sampai Rp 5 juta demi membuat web. Cukup perkenalkan produknya saja via Facebook fanpage ," tutup Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com