Melihat minat masyarakat perkotaan yang tinggi, GrabTaxi turut menelurkan layanan serupa Go-Jek. Pertengahan Mei lalu, perusahaan asal Malaysia tersebut meluncurkan layanan ojek GrabBike untuk masyarakat Jakarta.
Persaingan yang semakin ketat tak membuat Go-Jek cemas. Chief Financial Officer Go-Jek Kevin Aluwi membandingkan layanan mereka dengan GrabBike.
"Dengan kualitas (kami yang) lebih tinggi, harganya pasti lebih tinggi," kata Kevin saat ditemui di acara IWIC ke-9, Sabtu (13/6/2015) di Gedung Cendrawasih 3, JCC, Senayan.
Ia yakin, posisi Go-Jek sebagai market leader layanan ojek akan lebih dilirik dan dipercaya masyarakat. Kevin mengklaim, layanan Go-Jek masih di atas GrabBike.
"Coba sendiri aja. Kalau kami lihat dari feedback, kami tahu dari segi pelayanan bisa bersaing dengan mereka," pungkasnya.
Diketahui, 10 hari setelah peluncurannya, GrabBike menggratiskan layanannya. Promosi lainnya, yang berlaku hingga 10 Juni lalu, konsumen cukup membayar Rp 5.000 untuk pengantaran ke mana saja dalam wilayah Jakarta.
Melihat promo miring yang ditawarkan kompetitornya, Go-Jek tak ingin latah. Walau Go-Jek turut memberi promo menjelang Ramadhan, harganya tak semenggiurkan GrabBike.
Startup bernuansa hijau ini menawarkan harga Rp 10.000 bagi pelanggannya untuk menjajal semua layanan yang tersedia. Meliputi, Instant Courier, Shopping, Transport dan Go-Food.
"Sebaiknya bertanya sama GrabBike bagaimana strategi bersaing dengan kami," pungkas Kevin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.