Nicole Poltash, melalui jurnal ilmiahnya berjudul "Snapchat and Sexting", membahas secara kualitatif peran Snapchat dalam merevolusi tindakan seksual penggunanya. Menurutnya, saling tukar konten "dewasa" lewat Snapchat dijadikan keseruan baru di ranah maya. Umumnya dilakukan antara dua orang yang memadu kasih.
Mereka lupa bahwa Snapchat punya fitur pemindai gambar untuk menyimpan konten ke galeri smartphone. Masih untung jika pacar yang memindai gambar hanya menikmati konten intim untuk diri sendiri. Bagaimana jika kemudian jalinan asmara kandas dan mantan pacar berbuat iseng?
Nyatanya, banyak foto "dewasa" dari Snapchat yang tersebar luas. Di Google, hasil pencarian untuk kata kunci "Snapchat Revenge Porn" dan "Snapchat Adult" menunjukkan foto-foto dewasa yang berasal dari layanan berlogo hantu.
Drama lain penggunaan Snapchat berkaitan dengan isu perselingkuhan. Diketahui, Snapchat memiliki fitur chatting yang juga tak tahan lama. Setelah pengguna melihat pesan yang masuk dan menutup pesan tersebut, pesan akan otomatis hilang.
Dengan ini, tak akan ada bukti perselingkuhan jika pengguna memang berniat selingkuh. Pasalnya, semua pertukaran komunikasi lewat Snapchat tak memiliki rekam jejak.
Milly Austin, melalui artikel pada blognya, menceritakan bahwa Snapchat bisa membuatnya ragu pada sang kekasih, pun sebaliknya. Akhirnya, ia pun memutuskan menghapus aplikasi tersebut dan memilih hidup tentram tanpa kecurigaan.
Dari sini, penggunaan Snapchat yang awalnya untuk seru-seruan bisa berekspansi ke ranah lain. Dari pertukaran konten "dewasa", selingkuh aman, hingga membuka bisnis pornografi.
Snapchat untuk bisnis mesum
Februari lalu, Business Insider melaporkan, Snapchat mulai dimanfaatkan para bintang porno untuk menjual video dewasa berdurasi 10 detik.
Transaksi dilakukan melalui Snapcash, fitur pembayaran online yang dirilis Snapchat pada November lalu. Fitur ini turut memudahkan jual-beli antara penyedia konten porno dan penikmatnya. Di Indonesia, fitur Snapcash belum tersedia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.