KOMPAS.com - Detik kabisat yang akan berlaku pada 1 Juli 2015, pukul 06:59:59 WIB atau 1 Juli 2015, pukul 06:59:59 WIB, kembali menggemparkan beberapa pihak. Utamanya para pelaku industri teknologi informasi.
Pasalnya, banyak sistem komputer yang berpacu pada putaran waktu dan bakal kacau jika terjadi penambahan sedetik. Untuk itu, beberapa perusahaan teknologi telah mengambil langkah antisipasi atas fenomena yang sudah 26 kali terjadi ini.
Namun, pencipta sistem operasi Linux, Linus Torvalds tampaknya tak ingin ikut cemas. Ia tak mempersiapkan antisipasi apapun untuk fenomena yang bisa berdampak pada kelancaran sistem produknya.
Padahal, seperti diketahui beberapa situs seperti Reddit, Yelp, dan LinkedIn mengalami kekacauan akibat detik kabisat tahun 2012. Maskapai penerbangan Australia pun kerepotan kala itu.
Torvalds punya alasan sendiri tak ingin gencar mempersiapkan strategi menghadapi detik kabisat. "Terakhir kali detik kabisat terjadi, orang-orang melakukan banyak upaya untuk memastikan semuanya akan baik-baik saja selama fenomena itu terjadi. Tapi semua terjebak," katanya, sebagaimana dikutip KompasTekno, Senin (30/6/2015) dari Wired.
Torvalds pun mengimbau berbagai pihak agar tak panik menghadapi fenomena yang dilandasi perputaran bumi tersebut. Sebab, menurutnya, hal ini adalah alami dan tak perlu ditanggapi berlebihan.
"Alasan untuk mempermasalahkan detik kabisat adalah karena fenomena ini jarang dan spesial. Menguji fenomena ini untuk satu kondisi bisa saja membuat situasi lain tak tertanggulangi. Jadi saya berharap orang-orang tak perlu khawatir," ia menuturkan.
Justru, kata Torvalds, kecemasan orang-orang terhadap detik kabisat bisa berdampak buruk. "Perubahan zona waktu sudah menimbulkan kekacauan. Orang-orang yang berusaha melacak fenomena ini justru akan memperburuk keadaan," katanya.
Trovalds mengklaim 99,9 persen software dan 99,9 persen penggunanya tak butuh dan tak ingin tahu tentang detik kabisat.
Adapula isu lain yang juga menurut Torvalds berlebihan, yakni waktu di masa depan. Banyak teknisi komputer yang sangat peduli dengan penanggalan di masa depan. Detik kabisat berkontribusi terhadap kecemasan ini.
Sedangkan, Torvalds menganggap kecemasan tersebut tak akan menemui jalan keluar. Karena manusia tak akan bisa meneropong fenomena selanjutnya yang akan terjadi.
"Bahkan mesin tak peduli tentang atom waktu. Mereka peduli tentang waktu karena orang-orang peduli akan waktu," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.