Saat ini anak usaha Hutchison Whampoa itu memegang kanal seluas 10 MHz di frekuensi 1.800 MHz. Dari total kanal tersebut, setengahnya atau 5 MHz dialokasikan untuk implementasi 4G LTE.
Secara teori, dengan lebar 5 MHz itu, pengguna bisa merasakan kecepatan download 36 Mbps dan upload 8 Mbps. Namun kecepatan asli yang diterima pengguna bisa saja bervariasi tergantung dari perangkat dan site jaringan 4G LTE itu.
"Kalau secara teori, kecepatan yang didapat memang mencapai 36 Mbps, tapi saat dites di ponsel, maksimalnya turun jadi 35 Mbps," ujar General Manager Customer Experience Management Tri, Raden Tofan Saifudin Akbar,di Banjarmasin, Senin (6/7/2015).
"Jika seluruhnya kami gunakan (10 Mhz), sebenarnya kecepatannya kira-kira bisa mencapai 72 Mbps, tapi sekarang kan masih dipakai 3G juga," imbuhnya.
4G LTE yang dideklarasikan Tri di Banjarmasin saat ini maaih berupa trial untuk uji kelayakan operasi (ULO) saja. Rencananya pengguna akan bisa mencobanya setelah peluncuran komersil pasca penataan frekuensi 1.800 selesai, pada 23 November 2015.
Lokasi ketersediaan internet mobile super cepat itu akan disesuaikan dengan besar kecilnya potensi pengguna layanan tersebut. Implementasi pun akan bertahap, namun Tri enggan menyebutkan daerah mana yang akan didahulukan
"Secara nasional, BTS Tri sudah meng-cover sekitar 86 persen populasi penduduk Indonesia. Dan nantinya jaringan 4G akan saling mengisi dengan jaringan 3G," ujar Head of Brand Communications Tri, Andi Djoewarsa dalam acara yang sama.
Dia menambahkan, Tri masih mencari formula yang tepat untuk membanderol tarif 4G LTE mereka. "Intinya kita ingin terjangkau tapi tetap berkualitas," pungkas Andi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.