Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Kawal Pemilu di Balik Situs LaporPresiden

Kompas.com - 14/07/2015, 09:40 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Ainun membenarkan pernyataan Yanuar, sambil menambahkan bahwa LaporPresiden.org dan Lapor.go.id sebenarnya memiliki tujuan dan konsep yang sedikit berbeda.

"Kalau Lapor.go.id itu untuk melaporkan kepada instansi-instansi pemerintah, seperti kementerian dan Pemerintah Daerah, jadi difasilitasi di satu portal" terang Ainun.

Perbedaan lain, menurut dia, sertiap laporan yang masuk Lapor.go.id akan dipandang sama pentingya dan diusahakan untuk mendapat respon.

Hal sebaliknya dilakukan oleh LaporPresiden.org yang hanya menyeleksi lima laporan paling banyak dikeluhkan untuk dilaporkan ke Presiden.

"Karena menyampaikan aspirasi 250 juta penduduk secara langsung ke satu orang RI-1, maka konsepnya harus prioritas," jelas Ainun.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa LaporPresiden.org memiliki integrasi dengan Lapor.go.id karena pihaknya selaku inisiator dari publik juga menjalin kerjasama dengan KSP yang dalam hal ini mewakili pemerintah. Kedua situs pun bisa dikatakan bersifat komplementer, saling melengkapi.

Ainun Najib/ LaporPresiden.org Admininstrator situs LaporPresiden.org bisa meneruskan laporan ke Lapor.go.id apabila menilai sebuah laporan lebih tepat dialamatkan ke Kementerian/ Lembaga atau Pemerintah Daerah

Laporan yang masuk ke salah satu situs, misalnya, bisa dipindahkan ke situs yang lain apabila dinilai lebih cocok disuarakan untuk instansi pemerintah/ presiden.

Hal ini senada pula dengan penjelasan yang disampaikan oleh Yanuar dalam kultwit singkatnya, bahwa “engine” Lapor.go.id juga digunakan untuk meneruskan dan menindaklanjuti laporan di LaporPresiden.org.

“Jadi, silakan gunakan LaporPresiden.org dan Lapor.go.id untuk sampaikan keluhan kualitas layanan publik dan pantau pembangunan,” tulis Yanuar di akhir tweet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com