Bila Anda mencoba berjalan ke arah pelabuhan Sei Jepun, maka akan semakin terasa bahwa sinyal ponsel sulit didapat.
Bahkan menurut Suwardi, seorang penduduk setempat, kadang terjadi juga sinyal operator dari Malaysia yang menerobos masuk ke ponselnya. Padahal, dia tak menginjakkan ke Negeri Jiran itu.
"Kadang-kadang sinyalnya yang masuk malah operator Malaysia, pak. Namanya Maxis kalau nggak salah," ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir carteran itu saat dijumpai KompasTekno, Jumat (14/8/2015) sore.
Peristiwa penyusupan sinyal operator Negeri Jiran ke ponsel miliknya terjadi sudah sejak lama, menurutnya sekitar 1998 silam ketika dia mulai menggunakan ponsel.
Karena sering ada sinyal operator asing itu mudah saja bagi pengguna untuk memakai kartu SIM yang diperoleh dari Tawau, Malaysia. Bisanya, lanjut Suwardi, masyarakat sekitar Nunukan memakai kartu SIM Malaysia itu untuk menghubungi saudaranya yang berada di sana.
"Kalau mau pakai nomer Maxis itu, tinggal cari sinyal ke pelabuhan saja. Biasanya di situ suka ada," ujarnya.
Selain cerita tersebut, Suwardi juga punya pengalaman lain. Kali ini terkait dengan roaming internasional yang terjadi pada nomer miliknya, meskipun sedang berada di Nunukan.
Hal seperti ini pernah terjadi mendadak. Ketika Suwardi menelepon istrinya menggunakan nomer lokal, tanpa disadari sinyal yang ditangkap ponselnya berubah menjadi sinyal operator luar negeri. Efeknya pulsa jadi tersedot habis dengan cepat karena terkena biaya interkoneksi.
"Padahal cuma nelepon tiga menit, tapi tiba-tiba putus saja. Pas dicek ternyata pulsanya habis Rp 25 ribu," terang pria berusia 41 tahun itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.