Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smartfren Mencari Startup yang Bisa "Menyedot" 4G

Kompas.com - 20/08/2015, 10:12 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan ekosistem 4G LTE tak lepas dari ketersediaan perangkat, jaringan serta aplikasi atau konten.

PT Smartfren Telecom, Tbk. (Smartfren), setelah meluncurkan jaringan internet cepat dan sejumlah ponsel pendukungnya, kini berencana menggarap pengembangan aplikasi.

Mengembangkan aplikasi di sini bukan berarti anak usaha Sinarmas itu berubah menjadi developer. Mereka berencana untuk mengembangkan aplikasi dengan cara berkolaborasi dengan para pengembang atau startup yang potensial.

"Operator telekomunikasi kalau cuma jual bandwidth saja tidak akan bisa, mesti ada driver-nya. Nah orang beli ponsel dan internet untuk pakai aplikasi atau konten," terang Brand Communication Officer Smartfren Roberto Saputra, saat ditemui usai Grand Launching Smartfren 4G LTE Advanced, Rabu (19/8/2015).

Aplikasi yang dibutuhkan adalah yang dapat mendorong konsumsi data, bukan sekadar alat untuk chatting saja. Misalnya sebuah konten untuk streaming atau menonton video.

Roberto menambahkan, sebagai langkah awal masuk ke dunia pengembangan aplikasi, pihaknya akan bekerjasama dengan developer atau startup. Mereka juga tak menutup kemungkinan untuk bermitra dengan pemain lokal.

"Terus terang, kami masih mencari bentuk mana yang sustainable. Kalau investasi kan mesti jangka panjang. Interest kami lebih pada kolaborasi, jadi kami buka kesempatan seluas-luasnya untuk yang mau bekerja sama," pungkasnya.

Smartfren baru saja meluncurkan layanan 4G LTE Advance miliknya. Layanan internet cepat itu menggunakan dua frekuensi, yaitu 2.300 MHz dengan teknologi Time Division Duplex (TDD) serta 850 MHz dengan teknologi Frequency Division Duplex (FDD).

Jangkauannya sudah meliputi 85 persen wilayah Indonesia, dengan dukungan base transceiver station (BTS) sekitar 10 ribu unit. Mereka juga berencana menambahnya menjadi 11 ribu unit pada akhir 2015, agar bisa menambal wilayah-wilayah yang belum ter-cover.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com