KOMPAS.com - Perkembangan teknologi saat ini semakin mempengaruhi perkembangan proses komunikasi. Jika pada 2000-an short message service (SMS) sangat populer di kalangan pengguna telepon seluler, kini proses komunikasi mulai beragam dan canggih.
Kebutuhan berkomunikasi sebagai media interaksi sosial membuat pengembang teknologi berlomba mencari cara yang semakin efisien. Kalau dulu hanya sebatas pesan teks, kini orang bisa berkirim gambar, suara hingga video.
Short message service (SMS)
Perkembangan media berkirim pesan melalui SMS turut dibarengi dengan hadirnya teknologi 2G pada era 90-an. Sejak saat itu teknologi jaringan selular yang telah berkembang menjadi generasi kedua atau 2G memberikan impact cukup signifikan pada proses komunikasi saat itu karena telah mendukung pesan singkat melalui SMS.
Pada kenyataannya SMS memiliki peran penting bagi pengguna mobile phone ketika ingin menyampaikan pesan kepada orang lain tanpa harus melakukan panggilan telepon. Sayangnya, layanan ini memiliki kekurangan. Jumlah karakter yang dapat digunakan terbatas.
Seperti dikutip dari Los Angeles Times, batasan teks pada SMS hanya 160 karakter. Pengembang telekomunikasi dari Deutsche Telecom Jerman, Friedhelm Hillebrand, adalah yang pertama kali merancangnya.
Namun, dengan berkembangnya teknologi komunikasi di era 2000-an, media berkirim pesan mulai bertambah. Hingga muncul Multimedia Message Service (MMS) sebagai media berkirim pesan dengan selipan file gambar ataupun suara, meski ukuran filenya terbatas. MMS didukung dengan berkembangnya teknologi 2.5G yang mendukung kecepatan transfer data mencapai 150 kilobite per-second (kbps).
Media sosial menjadi salah satu sarana komunikasi yang didukung dengan teknologi canggih
Tak berhenti sampai di situ. Media komunikasi juga merambah pada media sosial. Friendster yang lahir pada 2002 menjadi awal dari suatu proses komunikasi di dunia digital saat ini.
Setelah itu, muncul beberapa media sosial lainnya, seperti Facebook yang didirikan oleh Mark Zuckerberg pada tahun 2004. Tak lama berselang, pada 2006, lahiir pula media sosial lain; Twitter. Mengadaptasi penggunaan karakter yang terbatas saat ber-SMS, media sosial ini memungkinkan penggunanya berkirim pesan dengan panjang 140 karakter.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.