Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2015, 11:57 WIB
|
EditorReza Wahyudi
SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Dalam ajang Intel Developer Forum 2015 yang digelar Intel di Moscone Center, San Francisco, AS, Intel membeberkan kesiapannya dalam menghadapi lonjakan lalu-lintas data saat teknologi 5G nanti diimplementasikan.

"Tahun 2020 nanti akan ada 50 miliar perangkat yang akan saling terkoneksi, jumlah tersebut meningkat sebanyak 20 kali dibanding jumlah perangkat yang ada saat ini," ujar Aicha Evans, General Manager of Intel Communication & Devices Group.

Selain jumlah perangkat yang meningkat, tentunya kebutuhan akan data juga meningkat. Karena itu dibutuhkan solusi infrastruktur yang komplit, dari perangkat hingga ke server.

"BTS-BTS yang ada saat ini baru mampu mengubah data analog menjadi digital dan memancarkannya," terang Sandra Rivera, General Manager of Intel's Network Platforms Group.

Kemampuan BTS-BTS tersebut saat ini masih terbatas. Untuk menghadapi era 5G, maka dibutuhkan teknologi yang mampu menangani lalu-lintas data berkecepatan tinggi.

"Untuk itu, Intel mengembangkan teknologi yang disebut dengan Mobile Edge Computing (MEC)," imbuh Rivera.

Rivera menjelaskan konsep MEC pada dasarnya adalah BTS yang dilengkapi dengan kemampuan inteligensi komputasi awan, atau yang disebut dengan cloudlets.

Dengan solusi tersebut, operator seluler akan memiliki lebih banyak kontrol, sementara pengembang bisa dengan mudah membuat layanan yang lebih personal. Sementara di sisi pengguna, mereka akan mendapatkan pengalaman layanan telekomunikasi yang lebih baik.

Inovasi lain yang dikenalkan Intel adalah teknologi Anchor-Booster yang mengoptimalkan prinsip Software Defined Networking (SDN).

Dengan teknologi tersebut, maka perangkat akan bisa menentukan spektrum terbaik untuk koneksi datanya, bahkan hingga ukuran milimeter. Throughput data yang bisa dihasilkan diklaim Intel bisa meningkat sebanyak 10 kali.

"Memang kedengarannya futuristis, namun Intel telah bekerja sama dengan berbagai industri selama beberapa tahun belakang untuk mewujudkannya," pungkas Rivera.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com