Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Startup Bandung Bikin Pencetak Foto Kondangan Anti-Antre

Kompas.com - 21/08/2015, 12:02 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berawal dari kesulitan melakukan dokumentasi acara pernikahannya dari berbagai sudut pandang, Andri Yadi, pendiri startup DyCode, menciptakan layanan cetak bernama Jepret Cloud+Print.

Para tamu undangan bisa memanfaatkan layanan tersebut untuk mencetak foto di acara pernikahan tanpa perlu antre panjang dan bisa langsung dari ponsel sendiri.

"Kebanyakan foto pernikahan hanya mengambil potret pasangan yang menikah dan keluarga. Sementara kerumunan undangan lainnya tak terlalu terakomodasi," kata Andri pada KompasTekno di ajang Popcon 2015 awal Agustus lalu.

Selain itu, booth foto yang tersedia kerap membuat tamu mengantre lama. Rata-rata waktu tunggu diperkirakan 15 hingga 30 menit. Belum lagi untuk mengolah foto dan mencetak.

Andri ingin memangkas keruwetan itu pada hari istimewanya, 30 Maret 2014 lalu. "Sebagai seorang geek kan pengen sewaktu nikah ada yang lucu-lucu," ia berujar.

Untuk bisa mendapatkan hasil cetak fotonya, tamu kondangan cukup mengunggah gambar yang diambil dengan ponsel masing-masing ke media sosial seperti Twitter, Instagram, Google Plus, dan Path, dengan disertai tagar tertentu. Para tamu tak perlu menginstal aplikasi khusus untuk mencetak foto.

Semua foto bertagar akan dikumpulkan oleh layanan Jepret Cloud+Print dan dicetak secara otomatis oleh sebuah mesin bernama Allegra. Sebuah frame foto berukuran 4R bisa dicetak dalam waktu relatif singkat, hanya delapan detik saja.

Mesin Allegra sendiri merupakan gabungan printer, modem, dan sebuah komputer mini Raspberry Pi yang berisi program untuk mengambil foto dari jejaring sosial dan mencetaknya.

Usai acara pernikahan, ternyata banyak tamu yang menanyakan soal "Jepret Cloud+Print". Padahal Andri tak berekspektasi apa-apa. Dari sini, benih usaha baru pun tumbuh.

"Wedding Organizer pernikahan saya akhirnya pakai Jepret juga buat nikahan-nikahan lain. Saya nggak menyangka ini bisa jadi sesuatu untuk dijual," katanya.

Andri Yadi dengan Dycode, startup berbasis di kota Bandung, kini menyediakan sewa layanan Jepret Cloud+Print lengkap dengan mesin Allegra, dua orang operator on-site, dan kertas foto dalam jumlah tak terbatas untuk individu atau perusahaan yang hendak menggelar acara. Harganya dipatok mulai Rp 4 juta per tiga jam.

Selain hasil cetak foto, penggelar acara dapat mengumpulkan semua file digital dari foto-foto event yang diimbuhi tagar lewat Jepret Cloud, platform komputasi awan yang menjadi tulang punggung layanan-layanan Jepret.

Berawal dari aplikasi Jepret

Layanan Jepret Cloud+Print awalnya merupakan sebuah aplikasi bernama Jepret yang dikembangkan Andri pada 2012. "Jepret intinya seperti Instagram, tapi untuk feature phone,"  kata Andri.

Setelah feature phone dilengserkan dominasi smartphone, Jepret sempat mati suri. Baru menjelang pernikahannya, pada Maret 2014, Andri mendapat ide untuk kembali membangkitkan Jepret.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com