Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peretas Umbar Data Anggota Situs Perselingkuhan

Kompas.com - 21/08/2015, 19:14 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Time

KOMPAS.com - Kelompok peretas membeberkan data personal pengguna situs perselingkuhan populer "Ashley Madison", awal pekan ini. Data sebesar 9,7 GB tersebut dilampirkan pada sebuah situs terenkripsi yang hanya bisa diakses menggunakan browser Tor.

Data yang dicuri menunjukkan detil pendaftaran sekitar 32 juta pengguna situs berslogan "Life is short, have an affair" tersebut. Mulai dari nama lengkap, alamat e-mail hingga alamat rumah pengguna bisa dilihat.

Selain itu, waktu yang dihabiskan pengguna mengakses situs dan apa yang mereka cari dari rekan selingkuh juga dipaparkan. Para peretas yang menamai diri sebagai "Impact Team" juga mengungkap beberapa fakta "menarik".

"Situs ini punya ribuan akun palsu," kata peretas, sebagaimana dilaporkan Time dan dihimpun KompasTekno, Jumat (21/8/2015). Hampir 100 persen, tepatnya 90 hingga 95 persen pengguna asli adalah lelaki.

Dari data tersebut, para peretas menyimpulkan "Lelakimu hanya mendaftarkan diri di situs perselingkuhan ini. Tapi tak pernah benar-benar selingkuh. Mereka hanya berusaha," kata peretas yang nampaknya ditujukan bagi para perempuan.

Diketahui, Impact Team telah meretas Ashley Madison sejak Juli 2015. Mereka telah mengancam pengembangnya, Avid Life Media (ALM), untuk menutup situs tersebut karena menipu netizen.

Namun, ALM tak mengindahkan seruan para peretas. Akhirnya Impact Team pun nekat membeberkan semua data yang mereka curi.

Menanggapi tindakan para peretas, ALM menuliskan pernyataan perlawanan. "Ini bukan aksi hacktivism, tapi aksi kriminal. Ini adalah aksi ilegal yang ditentang semua anggota Ashley Madison dan siapapun yang berpikir terbuka," kata perwakilan ALM.

Sebagai penutup, ALM mengatakan bakal mengambil langkah tegas atas perbuatan Impact Team. "Kami tak akan duduk tenang dan membiarkan para pencuri memaksakan ideologi personal mereka pada masyarakat di seluruh dunia," ALM menjelaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Time
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com